Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang menyebut Sriwijaya FC sebagai the dream team dan menjadi unggulan. Namun, pelatih Rahmad Darmawan kurang sependapat dengan hal ini.
Label tim bertabur bintang, menurut RD, panggilan Rahmad, tidak tepat disematkan kepada Tim Laskar Wong Kito.
Baca Juga
Advertisement
“Kalau disebut bintang, siapa pemainnya? Justru di Sriwiajaya FC saat ini tidak ada pemain yang terpanggil ke timnas senior," ujar Rahmad. "Sementara di timnas U23 kita cuma ada 2 pemain yang masuk dan itu pun keduanya susulan."
Maka itu, kata RD, 51 tahun, kurang tepat jika disebut Sriwijaya FC sebagai tim penuh bintang. Namun begitu, RD menyebut dirinya justru tertantang untuk melahirkan pemain timnas dari Sriwijaya FC nantinya.
“Mudah-mudahan, kalau nanti ada kita bersyukur. Yang jelas saya akan menikmati setiap proses bersama tim saat ini,” pria kelahiran Metro, Lampung, itu mengungkapkan.
Maksimalkan Peluang
Terkait kiprah SFC di Piala Presiden, RD menyebut akan mencoba memaksimalkan peluang untuk lolos ke babak 8 besar dengan mengalahkan PSMS Medan, Jumat (26/1).
“Manajemen SFC sendiri tidak membebani saya dengan target juara, tetapi saya tetap bertekad membawa tim lolos ke babak 8 besar," ujar RD, yang pada periode pertama (2007-10) sukses membawa Sriwijaya FC juara Liga Indonesia 2007/08 dan Piala Indonesia tiga tahun berturut-turut.
Advertisement
Tak Mudah
RD sendiri menyebut, laga lawan PSMS tak akan mudah bagi mereka. Maka itu, dia pun meminta Teja Paku Alam dan kawan-kawan untuk tampil dengan kemampuan terbaik.
"PSMS sudah menunjukkan permainan yang luar biasa di dua laga awal. Namun, kami akan berusaha sebaik mungkin dan memaksimalkan kesempatan yang ada,” ujarnya.