Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit masyarakat awam pesimis dengan hasil karya modifikasi anak bangsa. Hal tersebut juga terjadi pada industri modifikasi.
Namun hal tersebut dibantah modifikator Signal Custom sekaligus penggagas National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) Andre Mulyadi. Di hadapan para pewarta, dia mengatakan Indonesia memiliki sumber daya manusia kreatif dan lebih murah ketimbang di Jepang.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi dengan potensi itu, jika kita sudah memenuhi standarisasi dan semuanya benar, harga jualnya pasti 50 persen lebih murah. Dan kita punya kekuatan market yang gila, cukup besar," klaim Andre saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Andre mencontohkan, jika di Jepang bodi kit bisa dibanderol Rp 160 juta, ternyata harga tersebut bisa dipangkas di Indonesia dengan banderol Rp 38 juta. Sedangkan untuk standarisasinya tetap sama seperti di Jepang.
Andre menyatakan, kehadiran NMAA sekaligus wadah bagi para modifikator dan pecinta modifikasi kerap menggelar workshop agar industri modifikasi Indonesia mampu membuka peluang pasar agar semakin terbuka.
"Kalau sudah kuat market-nya, nanti insdustrinya udah jalan kenceng. Caranya kita edukasi ke bengkel-bengkel, atau kolaborasi dengan APM, jadi misalnya jangan jiplak Rocket Bunny (body kit), tapi bikin sendiri dan bikin sedikit berbeda," tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Keren, Modifikator Indonesia Siap Unjuk Gigi di Jepang
Ajang Osaka Automesse 2018 siap digelar kembali di INTEX Osaka, Osaka, Jepang, 10-12 Februari 2018. Perhelatan tahunan ini jadi momen yang ditunggu-tunggu para pecinta modifikasi dan industri otomotif negeri Sakura.
Namun ternyata tak hanya modifikator dan industri otomotif Jepang saja yang turun andil di acara tersebut, sebab Indonesia juga untuk pertama kalinya melalui asosiasi modifikasi dan aftermarketNational Modificator & Aftermarket Association (NMAA) akan hadir disana.
BACA JUGA
Menurut Andre Mulyadi, modifikator sekaligus Founder NMAA, ajang Osaka Automesse 2018 merupakan waktu yang tepat untuk Indonesia unjuk gigi dan senantiasa melebarkan sayap untuk mengembangkan industri otomotif nasional, khususnya modifikasi.
Kata Andre, acara ini sejalan dengan visi dan misi NMAA, dalam membawa industri kreatif modifikasi Indonesia ke level lebih tinggi serta menjadikannya sebagai salah satu kiblat tuning dunia.
“NMAA dengan bangga mengenalkan movement yang diberi nama Great Indonesia. Kegiatan ini merupakan pameran yang membawa merek-merek aftermarket asli Tanah Air, dan juga karya modifikasi Indonesia yang disajikan kepada Dunia,” ungkap Andre saat mengumumkan persiapan NMAA ke Osaka Automesse di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Advertisement
Selanjutnya
Osaka Automesse sendiri merupakan acara motorshow yang bertema modification and costumize yang sudah dimulai sejak 1997. Oleh karena itu, Andre juga berharap keikutsertaan NMAA bertujuan memperluas daya tarik kepada mobil pada umumnya.
Hal menarik lainnya dari Osaka Automesse adalah tersedianya banyak produk aftermarket yang bisa membuat mobil jadi makin menarik.
“Bisa dibilang ini adalah mimpi dari seluruh modifikator Indonesia untuk bisa berkiprah di kancah modifikasi internasional. Dengan langkah kecil ini, Indonesia terus naik dan kami yakin akan menjadi pusat modifikasi di ASEAN. Setelah Osaka Automesse nanti NMAA juga akan bersinergi dengan segenap potensinya untuk menggawangi event aftermarket terbesar yang akan hadir di Indonesia,” jelas Andre.