Suhu Minus Hantam Kazakhstan, Sejumlah Hewan Mati Membeku

Tak hanya Kazakhstan, beberapa negara di kawasan Asia Tengah pun tak luput dari suhu dingin ini.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Jan 2018, 12:22 WIB
Ilustrasi badai salju (iStock)

Liputan6.com, Astana - Memasuki awal tahun 2018, suhu di beberapa negara belahan dunia mengalami penurunan suhu ekstrem. Bahkan ada yang mengalami penurunan di luar dugaan.

Salah satunya adalah Kazakhstan yang diterpa suhu minus 56 derajat Celsius.

Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (26/1/2018), dalam sebuah rekaman video yang beredar menujukkan beberapa hewan seperti kelinci dan anjing yang beku dan mati karena kedinginan.

Tak hanya Kazakhstan, beberapa negara di kawasan Asia Tengah pun tak luput dari suhu dingin ini.

Seekor kelinci terjebak saat sedang memanjat pagar dan mati dengan tubuh membeku, terjebak di antara salju. Warga Kazakhstan yang menemukan bangkai hewan ini bersama-sama menarik tubuh hewan itu.

Aktivis hewan setempat pun meminta lebih banyak lagi tindakan yang harus dilakukan agar hewan-hewan malang tak terjebak dalam kondisi suhu dingin semacam ini.

"Di tumpukan salju, kami harus menyelamatkan beberapa hewan. Semua dilakukan secara sukarela. Beberapa di antara sukarelawan bahkan ada yang menangis dan meminta bantuan," ujar salah seorang anggota kelompok.

"Kami mencoba menghangatkan tubuh hewan. Memberi makan kepada mereka dan membawanya ke dokter. Beberapa yang diberi makan itu adalah mereka yang selamat," tambahnya.

Kondisi penurunan ekstream ini terjadi pasca suhu minus 62 derajat Celsius yang terjadi di negara tetangga, Rusia.

Kota Oymyakon adalah salah satu pemukiman terkecil yang secara permanen selalu dingin.

Stasiun kereta yang ada di wilayah itu pun seperti kota mati. Meski selalu dingin, rekor suhu ekstrem terendah di kota itu terjadi pada 1933.

 


Bulu Mata Para Gadis Membeku

Suhu dingin di sebuah desa di Rusia mampu membekukan bulu mata warga yang keluar dari rumah untuk beraktivitas. (Sakhalife.ru via AP)

Musim dingin ekstrem menyelimuti Rusia pada bulan ini.

Di desa terpencil bernama Yakutia, suhu udara bahkan mencapai minus 67 derajat Celcius (-88,6 Fahrenheit).

Yakutia merupakan wilayah yang terdiri dari 1 juta orang dan terletak sekitar 5.300 kilometer di timur ibu kota Rusia, Moskow.

Di desa kecil itu, para siswa secara rutin pergi ke sekolah, meski suhu mencapai minus 40 derajat Celcius.

Tapi hari itu, sekolah di seluruh wilayah tersebut diliburkan dan polisi memerintahkan orang tua untuk menjaga anak-anak mereka agar tetap tinggal di rumah.

Namun, dinginnya cuaca di Rusia tak menghalangi Anastasia Gruzdeva dan dua temannya untuk pergi bersantai menikmati salju.

Mereka juga menyempatkan diri untuk berswafoto di tengah putihnya es, mengunggahnya ke media sosial, seperti anak remaja pada umumnya.

Sepintas tak ada yang aneh dengan foto milik pelajar SMA itu, tapi fokus warganet teralihkan oleh bulu mata Anastasia yang terlihat serba putih. Apakah dia memakai bulu mata palsu saat musim dingin tiba?

Bukan, itu bukan bulu mata palsu. Itu memang salju yang menempel di bulu mata dan alis gadis tersebut, atau boleh dibilang bulu matanya beku karena cuaca ekstrem.

Dalam foto yang diunggah pada 14 Januari 2018, Anastasia mengatakan bahwa suhu di tempatnya berpijak saat itu adalah minus 50 derajat Celcius (-58 derajat Fahrenheit).

Bahkan, kata Anastasia, di beberapa wilayah di dekatnya, suhu hampir mendekati titik terendah, yakni minus 67 derajat Celcius (-88,6 derajat Fahrenheit).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya