Liputan6.com, Turin - Bagi Juventus, trofi Liga Champions tak ubahnya barang mahal yang begitu sulit diraih. Meski telah melakukan berbagai cara, keberuntungan tak kunjung berpihak kepada mereka.
Juventus memang dikenal sebagai tim sial di Liga Champions. Itu karena mereka tak pernah sekalipun tampil sebagai juara Liga Champions sejak musim 1995/1996.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, selepas itu Juventus sudah lima kali tampil di final. Namun, mereka selalu tumbang, tepatnya musim 1996/1997, 1997/1998, 2002/2003, 2014/2015, dan 2016/2017.
Pada dua final terakhir, ambisi mereka digagalkan tim asal Spanyol. Mereka kalah dari Barcelona pada musim 2014/2015 dan dari Real Madrid pada musim lalu. Tak heran jika Bianconeri begitu penasaran dengan Si Kuping Besar.
Musim ini, mereka pun harus susah payah untuk mencapai babak 16 besar. Bianconeri lolos sebagai runner-up Grup D setelah mengumpulkan 11 poin dari enam laga. Selanjutnya, mereka akan menghadapi tantangan Tottenham Hotspur untuk mencapai perempat final.
Mehdi Benatia melihat saat ini Juventus memiliki segalanya untuk memenangkan Liga Champions. Namun, sebelum berpikir jauh, bek berusia 30 tahun itu meminta Juventus fokus laga melawan Tottenham.
Lawan Tottenham
"Pertama, kami harus mengalahkan Tottenham yang merupakan lawan berkualitas. Kami memiliki kemampuan untuk melaju dan kemudian kami harus menyiapkan mental karena sekarang bagian di mana Anda bermain untuk musim Anda telah dimulai," kata Benatia, dilansir Football Italia.
Untuk mencapai 16 besar, Juventus harus terlebih dulu bersaing dengan Barcelona, Olympiakos Piraeus, dan Sporting Lisbon. Dan mereka harus tertatih-tatih untuk mengatasi persaingan agar lolos ke 16 besar.
Berbeda dengan Tottenham yang lajunya lebih mulus dari Juventus. Meski harus bersaing dengan Real Madrid, tim besutan Mauricio Pochettino sukses tampil sebagai penguasa Grup H usai merangkai lima kemenangan dan satu hasil imbang dari enam laga.
"Jika mencapai perempat final, itu berarti Anda akan bertemu dengan tim seperti Paris Saint-Germain, Barcelona, Bayern Munchen, dan Real Madrid yang ingin menyelamatkan musim mereka, harus bertaruh segalanya di Liga Champions. Bisakah kita kembali ke final? Tentu." tegas Benatia.
Advertisement
Koleksi Trofi Juventus
Liga Italia: 2016/2017, 2015/2016, 2014/2015, 2013/2014, 2012/2013, 2011/2012, 2004/2005, 2002/2003, 2001/2002, 1997/1998, 1996/1997, 1994/1995, 1985/1986, 1983/1984, 1981/1982, 1980/1981, 1977/1978, 1976/1977, 1974/1975, 1972/1973, 1971/1972, 1966/1967, 1960/1961, 1959/1960, 1957/1958, 1951/1952, 1949/1950, 1934/1935, 1933/1934, 1932/1933, 1931/1932, 1930/1931, 1925/1926, 1905
Coppa Italia: 2016/2017, 2015/2016, 2014/2015, 1994/1995, 1989/1990, 1982/1983, 1978/1979, 1964/1965, 1959/1960, 1958/1959, 1941/1942, 1937/1938
Piala Super Italia: 2015, 2013, 2012, 2003, 2002, 1997, 1995
Liga Champions: 1995/1996, 1984/1985
Liga Europa: 1992/1993, 1989/1990, 1976/1977
Piala Super Eropa: 1996, 1984
Piala Interkontinental: 1996, 1985
Piala Winners: 1983/1984