Seorang anak menjalani perawatan di rumah sakit setempat di Agats, Asmat, provinsi Papua Barat (26/1). Sebanyak 86 pasien anak gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. (AFP/Bay Ismoyo)
Komandan satuan tugas medis angkatan darat Indonesia Asep Setia Gunawan (kanan) mengunjungi sebuah klinik lokal di desa Ayam, distrik Asmat, di provinsi Papua Barat (26/1). (AFP/Bay Ismoyo)
Anggota satuan tugas militer Indonesia memeriksa anak di rumah sakit setempat di Agats, Asmat, provinsi Papua Barat (26/1). (AFP/Bay Ismoyo)
Seorang anak menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat di Agats, Asmat, provinsi Papua Barat (26/1). Sebanyak 50 pasien anak gizi buruk dan campak yang hendak dirujuk ke RSUD Asmat terpaksa ditampung dan dirawat di Gereja. (AFP/Bay Ismoyo)
Seorang perwira militer berjaga di klinik setempat di desa Ayam distrik Asmat, di provinsi Papua Barat (26/1). Menurut Komandan Korem 174/ATW Merauke ini, jumlah anak yang meninggal akibat wabah campak dan gizi buruk tercatat 70 orang. (AFP/Bay Ismoyo)
Sepasang suami istri menemani anak mereka yang sedang dirawat di klinik setempat di desa Ayam distrik Asmat, di provinsi Papua Barat (26/1). Jumlah tersebut terhitung sejak September 2017 hingga 24 Januari 2018. (AFP/Bay Ismoyo)
Seorang wanita menggendong anaknya untuk menunggu perawatan medis di klinik setempat di desa Ayam distrik Asmat, di provinsi Papua Barat (26/1). (AFP/Bay Ismoyo)
Seorang anak Papua yang menderita kekurangan gizi terbaring di tempat tidur rumah sakit untuk mendapat perawatan di Agats, Asmat, provinsi Papua Barat (26/1). (AFP/Bay Ismoyo)
Tim medis dari satuan tugas militer Indonesia memeriksa seorang anak yang sedang menyusu pada ibunya di rumah sakit setempat di Agats, Asmat, provinsi Papua Barat (26/1). (AFP/Bay Ismoyo)
Tim medis dari satuan tugas militer Indonesia memeriksa seorang pasien di rumah sakit setempat di Agats, Asmat, provinsi Papua Barat (26/1). (AFP/Bay Ismoyo)