Liputan6.com, New Delhi - Tepat pada hari ini, 26 Januari 2018, India merayakan Republic Day yang ke-69. Pada tanggal tersebut, 69 tahun lalu, konstitusi yang menyatakan India sebagai negara republik mulai berlaku.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, menghadiri acara yang digelar di Rajapat, yang terletak di antara India Gate dan Presidential Palace.
Baca Juga
Advertisement
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini Republic Day dihadiri oleh 10 pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo.
PM Modi menyambut kedatangan Presiden RI yang akrab disapa Jokowi itu.
Dengan mengenakan jas berwarna biru, Jokowi ditemani oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang terlihat mengenakan kebaya berwarna merah bata dengan hiasan kepala berwarna putih.
Saat naik ke tempat duduk yang disediakan, Jokowi dan Iriana terlihat bergandengan. Keduanya juga sempat menyapa para penonton beberapa kali.
Menurut pengamatan Liputan6.com langsung dari India (26/1/2018) , Iriana sempat berfoto dengan Ibu Negara Singapura Ho Ching. Keduanya juga terlihat sempat berbincang.
Dirayakan di Tengah Udara Dingin
Ratusan warga memadati tempat digelarnya Republic Day sejak pagi hari di tengah dinginnya udara Januari di New Delhi.
Dengan memakai pakaian tebal, mereka dengan antusias menembus dinginnya udara yang menurut pemantauan Liputan6.com berkisar di suhu sembilan derajat Celsius.
Pengamanan ketat dan berlapis pun berlaku bagi mereka yang hadir dalam Republic Day. Warga yang hadir harus melewati sekitar tiga pos pengecekan, mulai dari pengecekan undangan, body scanning, hingga pengecekan mata dan telinga.
Tak hanya orang dewasa saja yang menghadiri Republic Day. Sejumlah anak-anak pun terlihat antusias saat menonton sejumlah parade yang ditampilkan dalam kegiatan yang memperlihatkan kekuatan militer India itu.
Advertisement
Tunjukkan Pentingnya Hubungan India-ASEAN
Hadirnya para pemimpin negara-negara ASEAN dalam Republic Day India yang ke-69 memperlihatkan pentingnya hubungan keduanya.
Menurut Secretary of East India, Preeti Saran, hal tersebut merupakan sesuatu yang bersejarah.
"Kehadiran 10 pemimpin ASEAN merupakan kejadian bersejarah bagi kami. Hal tersebut memperlihatkan pentingnya hubungan antara India dan masing-masing negara ASEAN," ujar Saran saat bertemu dengan 19 awak media dari ASEAN pada 22 Januari 2018.
Hal tersebut tak terlepas sejak berubahnya nama kebijakan dari Look East menjadi Act East pada 2014, di mana India melakukan pendekatan yang lebih dinamis, tak hanya untuk ASEAN, tapi juga wilayah Asia-Pasifik yang lebih luas.
Menurut Saran, Act East pun tak hanya mencakup soal ekonomi, tapi juga tentang keamanan dan juga budaya.