Liputan6.com, Jakarta Ketika kita makan keju, rasa asin dan gurih bisa memberikan perasaan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Sehingga membuat kita menjadi ketagihan untuk mencicipinya.
Saat ini sudah menjadi hal yang lazim saat ini untuk menemukan rasa keju dalam banyak sajian makanan. Mulai dari steak, burger hingga seblak.
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, keju kerap kali dimitoskan sebagai salah satu biang keladi bertambahnya berat badan sehingga kerap kali dijauhi. Padahal menurut para ahli, mengonsumsi keju setiap hari mempunyai kebaikan untuk kesehatan kita.
Peneliti Tiongkok dan Belanda mendata 200 ribu partisipan setiap harinya untuk mengonsumsi keju. Mereka menemukan bahwa partisipan yang memakan keju setiap hari mempunyai kemungkinan besar terhindar dari risiko stroke.
Selain itu, data lainnya yang mereka temukan juga menyebutkan bahwa 14 persen partisipan dapat menghindari berkembangnya penyakit koroner jantung.
Ada batasan untuk mengonsumsinya
Mengutip Klikdokter, risiko penyakit jantung bisa berkurang karena tingginya kandungan kolesterol baik pada tubuh orang-orang yang sering mengonsumsi keju.
Selain itu, jamur hasil fermentasi keju dipercaya dapat memusnahkan bakteri jahat yang dapat mengubah kolestrol menjadi jahat. Jamur (penicillium roqueforti) hasil fermentasi juga dipercaya dapat mengurangi inflamasi.
Selain itu, zat yang terkandung dalam keju dipercaya dapat mengontrol tekanan darah dalam tubuh. Sehingga sangat baik bagi kesehatan jantung.
Walaupun mengundang banyak manfaat, jumlah asupan keju yang boleh dikonsumsi setiap harinya hanya dibatasi sampai 40 gram saja paling maksimal. Dan pastikan kamu memang makan keju, bukan hanya perasa keju yang dicampurkan dalam makanan.
Hal ini disebabkan karena keju memiliki lemak jenuh yang jika dikonsumsi secara berlebihan justru tak baik untuk tubuh. Selain makan keju alami, pastikan untuk berolahraga agar kesehatan jantung lebih optimal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement