Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah prajurit Kopassus turun langsung membantu warga terdampak gempa yang mengguncang sejumlah wilayah Jawa Barat dan Banten pada Selasa, 23 Januari 2018.
Dari sekian bantuan yang diberikan, ada satu cerita mengenai aksi Pratu Yusuf, anggota Kopasssus yang membantu persalinan seorang ibu muda bernama Pipih di Desa Sawarna Timur, Kabupaten Lebak.
Advertisement
Desa tersebut merupakan salah satu lokasi terparah yang rusak akibat gempa.
"Kejadian saat itu tengah malam, kondisi masih banyak kerusakan karena gempa yang terjadi," ucap Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 26 Januari 2018.
Satu hal yang menjadi kendala, yaitu kondisi jalan yang rusak parah, hal itu membuat Yusuf kesulitan memanggil bidan atau dokter untuk membantu persalinan Pipih. Namun demikian, hal itu tidak membuat prajurit Kopassus itu menyerah.
"Menjemput bidan berjarak kurang-lebih 20 km dari tempat persalinan. Kami menempuh jalan dengan kondisi rusak dan kondisi jalan yang naik-turun dan gelap, tapi akhirnya upaya itu bisa dilalui," ujar Pratu Yusuf.
Bayi Gempa Satria Komando
Pukul 01.05 WIB, dengan dibantu satu dokter dan dua bidan, proses persalinan Pipih akhirnya berhasil.
Dia melahirkan secara normal seorang bayi laki laki dalam kondisi sehat. Pipih dan sang suami kemudian memberikan anak lelakinya itu nama Gempa Satria Komando.
Nama Gempa Satria Komando diberikan oleh Pipih karena lahir pascagempa. Sedangkan nama Satria diberikan karena bayi ini laki-laki dan diharapkan menjadi satria seperti prajurit Kopassus.
"Lalu nama Komando diberikan karena berkat Kopassus dirinya cepat tertolong," ucap Pratu Yusuf.
Advertisement