Liputan6.com, Jakarta Hanung Bramantyo akhirnya bisa menerjemahkan bagaimana keinginan Falcon Pictures untuk menghidupkan kembali karakter Benyamin Sueb lewat film berjudul Benyamin: Biang Kerok. Padahal sebelumnya, Hanung mengaku sedikit kesulitan ketika sosok Benyamin bakal dihidupkan lagi.
"Ketika saya diminta menyutradarai, yang terpikir oleh saya adalah film biopik kayaknya Soekarno dan Kartini. Namun ternyata beda, ini genre baru," kata Hanung Bramantyo di Karnos Film, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (24/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Ide Baru
Menurut Hanung, ide yang dibawa Falcon Pictures ini merupakan hal baru di Indonesia maupun dunia. Adalah genre yang tak sekadar menghidupkan kembali sosok yang sudah tidak ada. Tetapi juga menghidupkan sosoknya yang menjelma dalam karakter-karakter di filmnya dahulu.
"Kita ambil karakter Bang Ben dari film-filmnya. Ini film berbeda dan ini genre baru. Ini bukan biopik dan komedi. Falcon Pictures sudah membuat genre baru di Warkop. Dono, Kasino, Indro bukan cerita kisah hidup Warkop, tetapi DKI karakternya dalam Warkop," ucapnya.
Suami Zaskia Adya Mecca ini bahkan tidak pernah mendapatkan pelajaran ketika dirinya menuntut ilmu di sekolah film. "Di sekolah film tidak diajarkan itu. Karena yang ada komedi dan biopik," tutur Hanung.
Advertisement
Benyamin Sueb Rasa Milenial
Namun, meski sudah berhasil mengejawantahkan bagaimana genre film yang akan dibesutnya, bukan berarti Hanung Bramantyo tidak menemukan kesulitan. Menurut dia, menayangkan kembali sosok Benyamin Sueb adalah pekerjaan yang tak mudah.
Ketika mendapuk Reza Rahadian untuk berperan sebagai Benyamin, Hanung memiliki pertimbangan tersendiri. Baginya Reza adalah aktor serba bisa dan paling penting adalah kesamaannya dalam pola pikir.
"Sejujurnya ini bukan pekerjaan mudah. Sosok Beliau sudah terpatri begitu dalam di benak masyarakat Betawi khususnya. Sampai kapan pun hanya ada satu Benyamin Sueb. Namun, kami berupaya memperkenalkan Bang Ben ke generasi milenial," tukas Hanung Bramantyo.
Sumber: Bintang.com