Demo Bela Yerusalem, 44 Orang Palestina Terluka oleh Israel

Sekurang-kurangya 44 orang Palestina terluka akibat bentrok dengan aparat keamanan Israel di Jericho, Tepi Barat pada 27 Januari 2018

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 28 Jan 2018, 10:00 WIB
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

Liputan6.com, Jericho - Sekurang-kurangya 44 orang Palestina terluka akibat bentrok dengan aparat keamanan Israel di Jericho, Tepi Barat. Demikian menurut laporan Palang Merah Palestina pada 27 Januari 2018 waktu setempat.

Bentrokan terjadi ketika aparat keamanan Israel bersenjatakan peluru karet dan gas air mata berusaha membubarkan puluhan massa aksi Palestina yang menggelar protes terhadap keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Demikian seperti dikutip dari media Turki, Anadolu Ajansi (28/1/2018).

Kendati demikian, tak dijelaskan lebih detail seberapa serius luka yang dialami oleh para korban.

Rutin

Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusan sepihak terkait Yerusalem pada 6 Desember lalu, massa Palestina pembela Al Quds Al Sharif kerap menggelar demo di dekat sejumlah titik dekat perbatasan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.

Terhitung, sekitar 19 orang Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka oleh aparat keamanan Israel dalam rangkaian demonstrasi tersebut.


Laporan LSM: Aparat Israel Bunuh 8 Demonstran Palestina di Gaza

Kendaraan water canon Israel menembakkan air ke arah warga Palestina saat bentrokan di kota Bethlehem, Tepi Barat (7/12). Keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem menjadi ibu kota Israel membuat warga Palestina demo. (AP Photo/Nasser Shiyoukhi)

Pasukan Israel dilaporkan telah membunuh 8 demonstran Palestina tak bersenjata di Gaza pada Kamis, 11 Januari 2018.

Kabar itu bersumber dari The Israeli Information Center for Human Rights in the Occupied Territories (B'Tselem) yang kemudian diwartakan oleh surat kabar lokal Al-Resalah.

"Pasukan Israel menembak (dengan peluru tajam) dan membunuh 8 demonstran Palestina yang tak menunjukkan tanda-tanda mengancam. Para korban diketahui tengah berpartisipasi dalam sebuah aksi protes di perimeter pagar perbatasan Gaza," B'Tselem melaporkan, seperti dikutip dari Middle East Monitor, 12 Januari 2018.

Tak dijelaskan apakah demonstrasi tersebut masih terkait seputar isu Yerusalem yang tengah memanas akhir-akhir ini -- menyusul keputusan unilateral Presiden AS Donald Trump yang mengakui Al Quds Al Sharif sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017 lalu.

Kendati demikian, dalam kurun waktu terakhir, sejumlah lokasi di Gaza dekat perbatasan Israel diketahui kerap menjadi lokasi demo bertajuk isu tersebut.


Aparat Israel Sulit Dimintai Pertanggungjawaban

Polisi Israel menangkap seorang demonstran Palestina dalam bentrokan menyusul demonstrasi menentang keputusan Presiden AS, Donald Trump terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di kota Ramallah, Tepi Barat, (13/12). (AP Photo / Nasser Shiyoukhi)

B'Tselem juga pernah melaporkan peristiwa penembakan bernuansa serupa pada Desember 2017 lalu.

Kala itu, B'Tselem menyebut, pasukan keamanan Israel bersenjata api menembaki kerumunan demonstran Palestina di Gaza yang menggelar aksi protes bertajuk isu Yerusalem.

Peristiwa pada Desember 2017 itu menewaskan 10 demonstran Palestina dan melukai ratusan lainnya.

Mengomentari kedua peristiwa di atas, B'Tselem menulis, "(...) Peristiwa itu, kemungkinan besar, tidak akan ditangani secara berbeda dari ribuan kasus lain -- di mana tak ada satu orang Israel pun yang dapat dimintai pertanggungjawaban."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya