Van Dijk Tak Bikin Lini Belakang Liverpool Membaik

Liverpool kalah 2-3 dari WBA di Anfield dalam laga Piala FA.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 28 Jan 2018, 17:15 WIB
Bek Liverpool Joel Matip (tengah) tertenduk lesu setelah melakukan gol bunuh diri saat bertanding melawan West Bromwich Albion pada putaran keempat Piala FA di stadion Anfield, Inggris (27/1). Liverpool takluk 3-2. (Peter Byrne / PA via AP)

Liputan6.com, Liverpool - Kekalahan 2-3 dari West Bromwich Albion membuat Liverpool angkat koper dari ajang Piala FA. The Reds tersisih di babak keempat Piala FA akibat penampilan lini belakang yang buruk.

Padahal, dalam pertandingan itu Liverpool sudah memainkan bek termahal di dunia, Virgil van Dijk. Pemain yang dibeli dari Southampton seharga 75 juta pound sterling itu tampil buruk pada laga tersebut.

Itu juga menambah catatan minor Van Dijk sejak bergabung dengan klub asal Merseyside tersebut. Dari tiga laga yang sudah dimainkan Van Dijk bersama Liverpool, sudah lima gol gawang tim barunya itu kebobolan dan belum sekalipun ia membuat clean sheets.

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, menyoroti lini belakang skuadnya dalam laga itu. Klopp mengkritik habis bek-bek The Reds, yang kebobolan tiga gol di babak pertama.

 

"Pada bagian yang menentukan dari laga terutama di sekitar lini belakang itu buruk. Pertahanan kami buruk. Pertahanan yang buruk hampir sepanjang waktu berarti mengambil keputusan yang salah, namun kami mencetak gol pertama yang fantastis," ujar Klopp.

 

 


Tak Seperti Lini Serang

Foto dok. Liputan6.com

"Kami unggul 1-0 yang sempurna pada pertandingan seperti biasanya, namun kemudian rasanya beberapa detik kemudian kami kebobolan satu gol. Saya merasa itu sebentar, tetapi jika Anda terlalu merayakan, gol itu mungkin hanya berselisih sedetik," tambahnya.

Tidak seperti lini serang mereka, area pertahanan Liverpool sering dianggap sebagai titik lemah. Lambat mengantisipasi serangan balik salah satu kelemahan.

Anggapan bahwa Van Dijk merupakan solusi bagi lini belakang Liverpool seolah terbantahkan. Bahkan, bek asal Belanda itu tidak mampu mengatasi pergerakan para pemain West Brom, khususnya lini depan.

Torehan tak terkalahkan Liverpool di Anfield pun harus terhenti di angka 19. Terakhir kali The Reds menelan kekalahan di hadapan pendukung sendiri adalah saat menyerah 1-2 dari Crystal Palace, April 2017.

Joel Matip yang menjadi rekan duet Van Dijk di jantung pertahanan Liverpool, malah mencetak gol bunuh diri. Bek tengah The Reds lainnya, Dejan Lovren dan Ragnar Klavan, sebelumnya malah kerap melakukan blunder.


Komposisi Terbaik

Foto dok. Liputan6.com

Klopp pun terus berusaha mencari komposisi terbaik di area pertahanan timnya. Namun, sejauh ini usaha itu belum juga membuahkan hasil, meski telah mendatangkan Van Dijk.

Tidak hanya para bek, dua kiper Liverpool, Simon Mignolet dan Loris Karius juga mendapat catatan. Keduanya sering tampil angin-anginan di bawah mistar gawang, sehingga muncul wacana merekrut kiper top seperti Jan Oblak dari Atletico Madrid.

Gaya permainan gegen pressing yang diterapkan Klopp diyakini juga menjadi penyebab lemahnya pertahanan The Reds. Roberto Firmino dan kawan-kawan sudah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA, sedangkan peluang untuk juara Liga Inggris nyaris mustahil.

Satu-satunya peluang Liverpool mengangkat trofi ada di Liga Champions. Tapi, kans juga juga terbilang kecil, mengingat klub-klub kuat seperti Barcelona, Real Madrid, Juventus, Paris Saint-Germain, Manchester United, dan Manchester City sangat berbahaya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya