Pendiri IKEA Ingvar Kamprad Meninggal Dunia di Usia 91 Tahun

Ingvar Kamprad meninggal dunia dengan tenang di rumahnya pada Sabtu 27 Januari 2018, demikian keterangan IKEA.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 28 Jan 2018, 18:06 WIB
Pendiri perusahaan IKEA ini memilih terbang dengan pesawat kelas ekonomi

Liputan6.com, Swedia - Pendiri IKEA, furnitur asal Swedia, Ingvar Kamprad, meninggal dunia pada usia 91. Kabar itu diumumkan oleh perusahaan tersebut.

Kamprad meninggal di rumahnya di Smaland, Swedia. Demikian, IKEA mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC pada Minggu (28/1/2018).

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa Kamprad adalah "salah satu pengusaha terbesar Abad ke-20".

"Kamprad meninggal dengan tenang di rumahnya di Smaland, Swedia, pada Sabtu 27 Januari 2018," tulis pernyataan perusahaan.

"Kamprad akan selalu dirindukan dan dikenal oleh keluarga serta kolega IKEA di seluruh dunia," tutup pernyataan itu.

Kamprad lahir pada 30 Maret 1926 di Smaland dan mendirikan IKEA di usia 17 tahun. 

Desain IKEA menjadi populer karena kesederhanaan dan nilai mereka.

Perancang furnitur Jeff Banks mengatakan bahwa kreasi  Kamprad secara radikal mengubah cara orang membuat dan merancang produk untuk rumah.

"Lalu, banyak orang mencoba mereproduksi dan menyalinnya, tapi tidak berhasil," katanya.

Banks menambahkan bahwa desain yang diproduksi IKEA dan dijual melalui pengecer menggunakan produk daur ulang dengan baik. Ia juga menambahkan bahwa  Kamprad adalah yang terbaik.


Miliarder 'Hemat'

Pendiri IKEA Ingvar Kamprad Meninggal Dunia di Usia 91 Tahun. Foto diambil pada tahun 2002 di depan markas Ikea di Almhult, selatan Swedia (CLAUDIO BRESCIANI / AFP)

Kamprad dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana. Bahkan terlalu sederhana. Ia begitu cermat menyimpan uang,  bahkan memilih membeli baju bekas di bazar.

Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah tayangan dokumenter  TV Swedia.

Kampard, kelahiran 30 Maret, memiliki reputasi 'miliarder pelit' bahkan terhadap dirinya sendiri. Ia lakukan itu demi membantu bisnisnya, Ikea mendunia dan menjadi salah satu merek perabot terkenal.

"Aku pikir, baju-bajuku semua nyaris dari toko baju bekas atau pasar murah. Ini adalah salah satu caraku menunjukkan contoh penghematan yang baik," kata Kampard kepada TV4, seperti dilansir dari The Guardian, Maret 2016 lalu. 

"Lagipula, itu sudah jadi kebiasaan orang Smaland untuk hidup hemat," ujarnya lagi. Smaland  adalah kota perkebunan di selatan Swedia, tempat ia berasal. 

Kampard diprediksi memiliki kekayaan sekitar US$ 39,3 miliar sekitar Rp 513 triliun. Ia menempati posisi ke-10 orang terkaya di Swedia dan menjadi salah satu orang terkaya versi Forbes di urutan 412.

Selain memakai baju bekas, kebiasaan rendah hatinya yang lain adalah dana pangkas rambutnya. Pada tahun 2008, kepada surat kabar Swedia, ia menuturkan bahwa biaya potong rambutnya di Belanda sebesar 22 euro atau sekitar Rp 315 ribu telah memecahkan 'rekor' termahal selama hidupnya.

"Bagiku, angka itu luar biasa mahal untuk sekedar pangkas rambut. Biasanya aku memotong rambut saat berada di negara-negara berkembang. Terakhir potong saat aku berada di Vietnam," ujar Kampard.

Jurus hemat lainnya adalah pada 2014 saat ia hengkang dari Swedia demi menghindari pajak yang tinggi. Ia pun memilih kota Liechtennstein, Swiss untuk mendapatkan pajak yang lebih rendah.

"Kalau tidak, tak mungkin Ikea memiliki ritel yang tersebar di seluruh dunia," tuturnya lagi.

Namun, semenjak 2010, ia mundur pelan-pelan dari Ikea, yang akhirnya ia umumkan sebagai perusahaan keluarga. 'Tahta' ia berikan kepada 3 anak laki-lakinya hasil dari pernikahan keduanya.

Sejak 2014, ia kembali ke Denmark, Swedia menikmati masa tuanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya