Kabul Berduka, Korban Tewas Bom Ambulans Lebih Dari 100 Orang

Sudah lebih dari 100 orang dilaporkan tewas akibat serangan bom ambulans di Kabul, Afghanistan yang terjadi pada Sabtu 27 Januari 2018.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 29 Jan 2018, 06:27 WIB
Korban Tewas Bom Ambulans di Afghanistan Mencapai 95 Orang (WAKIL KOHSAR / AFP)

Liputan6.com, Kabul - Sudah lebih dari 100 orang dilaporkan tewas akibat serangan bom ambulans di Kabul, Afghanistan yang terjadi pada Sabtu 27 Januari 2018.

Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Wais Barmak mengatakan, korban tewas berada di angka total 103 jiwa, setelah sejumlah korban luka meninggal di rumah sakit pada Sabtu malam waktu setempat. Demikian seperti dikutip dari BBC (29/1/2018).

Sementara korban luka mencapai sekitar 235 orang.

Pemerintah Afghanistan telah mengumumkan hari berkabung pada hari Minggu 28 Januari, agar para keluarga dapat memakamkan jasad para korban tewas atau mencari mereka yang masih mendapat perawatan medis, namun tak tahu lokasi tepatnya.

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mojahid, mengklaim pihaknya yang melakukan aksi itu. Serangan bom ambulans ini datang seminggu setelah sejumlah militan menyerbu hotel di Kabul.

Dikutip dari CNN pada Minggu 28 Januari 2018, serangan terjadi pada pukul 12.45 waktu setempat. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, Waheed Majrooh, ledakan terjadi di dekat gedung Kementerian Dalam Negeri.

Majrooh menjelaskan, seorang militan Taliban menyembunyikan peledak di sebuah mobil ambulans, yang kemudian diledakkan di dekat pintu masuk kemendagri dan Alun-Alun Sadarat saat jam sibuk.

Selain dua area tadi, wilayah yang dekat dengan tempat kejadian perkara adalah beberapa kantor pemerintah dan bisnis, sebuah sekolah, serta rumah sakit Jamhuriat.

Sopir melewati pos pemeriksaan pertama dan mengaku hendak mengantar pasien ke rumah sakit. Saat di pos pemeriksaan kedua, ternyata petugas mengenalinya dan ia langsung meledakkan bom tersebut.

Serangan bom ambulans tersebut, yang terjadi di bagian kota yang paling aman, kemungkinan akan menimbulkan keraguan atas kemampuan pemerintah Afghanistan untuk menjaga agar negara itu tetap aman.


Rangkaian Serangan Sebelumnya

Korban Tewas Bom Ambulans di Afghanistan Mencapai 95 Orang (WAKIL KOHSAR / AFP)

Sebelumnya, Intercontinental Hotel di Kabul diserbu. 22 Orang tewas usai 12 jam baku tembak antar militan dan petugas keamanan.

Militan ISIS pada hari Rabu menyerang kantor lembaga bantuan Inggris Save the Children di Jalalabad, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan lainnya.

Namun bom ambulans hari Sabtu bukan serangan biasa di ibu kota Afghanistan, koresponden senior CNN Nick Paton Walsh mengatakan.

"Setiap kali apa yang disebut cincin baja di kota itu ditembus, itu tanda meremehkan kemampuan pemerintah untuk tetap memegang kendali bahkan di tempat-tempat yang paling penting sekalipun," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya