Banjir Paris, 1.500 Warga Telah Dievakuasi

Sebagai bentuk antisipasi atas meningkatnya potensi banjir, sekitar 1.500 warga yang tinggal di Ile de France, Paris dievakuasi.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 29 Jan 2018, 15:00 WIB
Sebuah mobil melintasi banjir di tepi sungai Seine, Paris (22/1). Sungai Seine telah berubah menjadi torrent berlumpur yang kuat yang telah menenggelamkan taman dan jalan. (AFP Photo/Stephane De Sakutin)

Liputan6.com, Paris - Otoritas Paris telah mengumumkan peningkatan potensi banjir bandang setelah Sungai Seine terus meluap hingga Minggu, 29 Januari 2018.

Sebagai bentuk antisipasi, sekitar 1.500 warga yang tinggal di Ile de France di sekitar Sungai Seine dievakuasi. Demikian seperti dikutip dari media Irlandia, RTE (29/1/2018).

"Air membutuhkan waktu yang lama hingga surut," kata Kepala Kepolisian Paris, Michel Delpuech, mengenai alasan di balik evakuasi warga.

Hujan Deras Sejak Awal Januari 2018

Penduduk di Kota Paris, Prancis, telah diperingatkan mengenai ancaman banjir, setelah air di Sungai Seine yang terus meluap, dipicu oleh curah hujan tinggi -- dua kali lipat lebih banyak dari biasanya -- sejak awal Januari 2018.

Seperti dikutip dari The Guardian, pada Kamis, 25 Januari 2018, luapan air dari Sungai Seine telah membanjir jalan yang ada di dekatnya dan menyebabkan gangguan pada sejumlah jaringan transportasi kota.

Hingga Rabu, 24 Januari 2018, air di Sungai Seine, Paris, telah mencapai ketinggian sekitar 5 meter -- 4 meter lebih tinggi dari ketinggian normal.

Diperkirakan, air di sungai akan mencapai ketinggian sekitar 6 meter pada Sabtu akhir pekan nanti.

Jika curah hujan masih tinggi beberapa hari ke depan, luapan air mungkin akan meluas ke kawasan Paris lainnya.


Museum Louvre Masih Ditutup

Seorang pria melintasi banjir di Ornans, Prancis timur (23/1). Akibat kondisi cuaca yang buruk, sejumlah sungai di Prancis meluap salah satu sungai Loue. (AFP Photo/Sebastien Bozon)

Hingga hari ini, Museum Louvre di Paris masih ditutup untuk sementara. Beberapa karya seni di museum itu pun telah diamankan ke tempat yang lebih tinggi, menurut laporan media setempat The Local.fr.

Jalan dan terowongan dermaga juga telah ditutup. Semua lalu lintas sungai, termasuk kapal pesiar dan taksi air, dihentikan karena kapal tidak dapat melewati kolong jembatan.

Warga Paris yang tinggal di perahu juga telah disarankan untuk pindah.

Sementara itu, sistem transportasi darat, seperti kereta commuter line bawah tanah, mengalami gangguan dalam beroperasi akibat luapan air.

Kepala Polisi Paris, Michel Delpuech, juga mengimbau agar seluruh orang berhati-hati kala melintas di dekat kawasan sungai.

Otoritas kota juga diperingatkan akan terjadinya peningkatan penampakan tikus got di jalan atau tempat publik lain di Paris, karena, bertambahnya volume air di gorong-gorong kota memaksa hewan pengerat itu mencari dataran yang lebih tinggi dan kering.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya