Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menerima sebanyak 436 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru di Auditorium Gedung F Kementan, Jakarta, pada Senin (29/1/2018). Jumlah tersebut menyusut 39 orang dari formasi awal yang ditetapkan sebanyak 475 orang.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menuturkan, separuh dari total 436 CPNS yang diterima adalah para lulusan baru.
"Ya sebagian fresh graduate," kata Amran di kantornya, Jakarta, Senin ini.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Kepala Biro (Kabiro) Organisasi dan Kepegawaian Kementan, Abdul Halim mengatakan, sebanyak 436 orang tersebut adalah para lulusan S1 dan S2 dalam formasi khusus yang telah melampaui nilai passing grade.
"Sebanyak 436 CPNS orang itu adalah formasi khusus, tamatan S1 dan S2, yang sebelumnya ikut seleksi kompetensi dasar dan memenuhi passing grade," ujarnya kepada Liputan6.com.
Menurut data Kementan, total ada 80.306 jumlah pelamar online yang rencananya disaring menjadi hanya 475 saja. Mereka dibagi ke dalam empat kriteria, yakni dari 112 formasi cumlaude yang diterima 107 orang. Selanjutnya 10 warga Papua dengan 8 orang yang diterima, 8 penyandang disabilitas dengan 6 orang yang diterima, dan 345 posisi untuk umum dengan 315 orang yang diterima.
"Formasi awal itu berdasarkan Permen PAN-RB (Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) Nomor 22 Tahun 2017, tentang Nilai Ambang Batas Tes Kompetensi Dasar Seleksi," ucap Abdul Halim.
Dia melanjutkan, para CPNS yang diterima akan terlebih dahulu mendapatkan pembekalan di Mega Mendung, Kabupaten Bogor pada 29-31 Januari, dan dibina secara teknis oleh Eselon I pada 1 dan 2 Februari, sebelum ditempatkan di unit kerja masing-masing.
"Untuk unit kerja nantinya, itu terbagi ke dalam 64 kantor pusat dan 159 UPT (Unit Pelaksana Teknis). Kurang lebih, mereka (CPNS) akan ditempatkan di 223 unit kerja," tukas Abdul Halim.
Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada 250 Ribu Lowongan CPNS 2018, Ini Bocoran Formasinya
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah mengusulkan jumlah formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan dibuka di 2018. Setidaknya 250 ribu posisi akan diperebutkan oleh para calon pelamar.
250 ribu posisi ini dibuka untuk menutup para PNS yang pensiun di tahun yang sama. Dengan kata lain, meski ada rekrutmen CPNS namun tetap zero growth.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, ada beberapa kriteria yang nanti akan dibuka pendaftarannya di 2018.
"Pertama, tentu posisi yang sesuai dengan rencana strategis masing-masing instansi. Lebih banyak untuk jabatan teknis yang memiliki kemampuan khusus. Kalau untuk pejabat administrasi sekarang ini sudah cukup," kata dia di Bogor, Rabu (13/12/2017).
Dia mencontohkan di wilayah Kalimantan. Rencana stategis pemerintah adalah memilih sesuai dengan wilayahnya. Untuk Kalimantan sebagai wilayah penghasil tambang dan batubara maka akan difokuskan ke core daerah tersebut.
Dengan demikian, nantinya jabatan yang akan dicari pada CPNS 2018 adalah tenaga pemerintahan yang berhubungan dengan berbagai komoditi tersebut.
Dari data Kementerian PANRB, pegawai pemerintah daerah masih didominasi posisi atau jabatan yang berorientasi di sektor pertanian dan tenaga administrasi. Sementara pegawai yang sesuai dengan sektor tambang dan geologi tidak lebih dari 1 persen.
Tahapannya, instansi pemerintah daerah nantinya akan mengusulkan berbagai posisi yang dibutuhkan. Setelah itu, Kementerian PANRB akan melakukan verifikasi untuk disesuaikam dengan rencana strategis di setiap instansi dan wilayah.
"Kita sudah punya peta aparatur sipil negara yang berbasia geografi, disana ada data semua di wilayah apa jumlah PNS nya berapa paling banyak bagian apa, jadi nanti kita akan pakai data itu untuk verifikaai," tambah dia.
Verifikasi ini, Setiawan melanjutkan, akan diproses di Kementerian PANRB pada bulan Februari dan Maret. Baru setelah itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk kapan bisa mulai membuka rekrutmen CPNS 2018.
Dipastikan dari 250 ribu posisi yang diusulkan pada 2018, sebanyak 38 ribu akan dibuka untuk pemerintah pusat dan sisanya untuk pemerintah daerah.
Advertisement