Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, tidak ada muatan politis dalam pengusulan dua jenderal Polri sebagai penjabat (Pj) gubernur. Usulan itu juga tidak ada kaitannya dengan PDI Perjuangan.
"Ini nggak ada sangkut pautnya dengan partai. Saya tahu bahwa saya orang partai. Tapi saya memisahkan ini, nggak ada paket atau apa dari partai," ujar Tjahjo usai menjadi pembicara di acara Rakor Baintelkam Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2018).
Advertisement
Tjahjo menghargai perbedaan pandangan dan kritikan yang dilontarkan kepadanya terkait hal ini. Sebagai seorang menteri, dia menyatakan bersikap netral pada pilkada serentak 2018 ini.
"Saya kan menempatkan posisi sebagai pembantu Presiden, ya saya harus netral. Ya wajar lah orang mau curiga karena Mendagri orang partai. Tapi selama tiga tahun, Alhamdulillah saya bisa melaksanakan dengan baik," kata Tjahjo.
Penyebab Wacana 2 Jenderal Polri Jadi Sorotan
Tjahjo melihat, wacana 2 jenderal Polri menjadi Pj Gubernur ini sengaja 'digoreng', lantaran sejauh ini belum ada isu politik yang seksi dalam menyambut pilkada serentak 2018.
"Soal kenapa ini meledak ya karena nggak ada isu politik. Apa? Verifikasi faktual udah selesai, saya hanya ngokoh. Silakan. Ini nggak ada yang salah," ucap Tjahjo.
Politikus senior PDIP ini mengaku memiliki dasar yang kuat untuk mengusulkan perwira tinggi Polri/TNI sebagai Pj Gubernur. Meski begitu, ia siap dengan segala risiko yang ada akibat usulan tersebut.
"Ini tahun politik ya wajar. Saya siap salah kalau memang dianggap salah, kalau dianggap bikin gaduh ya siap menerima sanksi dari Pak Presiden, siap ditegur. Tapi saya ikuti aturan yang ada. Ini belum apa-apa, saya minta kan boleh," tandas Tjahjo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement