Selain Enak, Tempe Bagus untuk Diet dan Cegah Pikun

Selain mendunia karena kelezatannya, tempe juga memiliki sederet manfaat kesehatan. Cek artikelnya.

oleh Doddy Irawan diperbarui 09 Feb 2018, 06:30 WIB
Resep Bintang Tasty kali ini unik banget lho. Yuk, coba bikin Burger Tempe yang rasanya enak banget. (Foto: Bintang.com/Daniel Kampua, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri)

Liputan6.com, Jakarta Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang harganya relatif murah, menyehatkan dan tinggi kandungan protein. Banyak ahli gizi mengatakan kandungan protein tempe hampir menyamai daging, susu, atau telur. 

Tempe yang juga pangan olahan kedelai tersebut mengandung komponen fungsional berupa vitamin, mineral, asam lemak tidak jenuh, peptida dan asam amino, serat pangan, prebiotik, probiotik, isoflavon, fitosterol dan lainnya.

Bukan hanya maknyus untuk pendamping makan siang dan malam, tempe juga memiliki segudang manfaat kesehatan. Apa saja?  

1. Bagus untuk ibu hamil

Keistimewaan tempe memiliki kandungan vitamin B12 yang umumnya hanya ditemui pada produk hewani. Dalam proses fermentasi, vitamin ini terbentuk dalam tempe sehingga bagus untuk kaum vegetarian maupun ibu hamil. 

"Dianjurkan mengonsumsi tempe 140 gram setiap hari. Termasuk juga ibu hamil," kata Prof Ir Ahmad Sulaeman MS PhD dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) kepada Health-Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

 

Simak juga video menarik berikut :


2. Mencegah pikun

Mempromosikan dan mengenalkan Indonesia bisa dilakukan lewat banyak cara. Di antaranya dengan mengangkat makanan khas Indonesia, tempe.

Ahmad pernah melakukan sebuah penelitian menggunakan tempe. Hasil akhir yang dia dapat, kandungan isoflavon pada tempe mencegah para perempuan berumur dari kerusakan amimoloid.

"Artinya, bisa mencegah kerusakan kognitif. Tidak mudah pikun. Maka itu, kalau tidak mau pikun, makan tempe," Ahmad mengungkapkan.

3. Mencegah tulang keropos

Menurut studi dinyatakan bahwa isoflavon pada kedelai dapat meningkatkan massa tulang yang ada di dalam tubuh. Penelitian menemukan jika mengonsumsi 30 gram (±1 ons) protein kedelai yang mengandung 66 mg isoflavon setiap hari, dapat memberikan efek yang baik bagi kepadatan tulang sehingga dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis.

"Lengkapilah makanan Anda dengan produk olahan kedelai, seperti tahu, tempe, dan produk olahan kedelai lainnya agar dapat menurunkan risiko terjadinya tulang keropos. Selain menjaga nutrisi yang Anda konsumsi, Anda juga harus tetap aktif melakukan aktivitas fisik agar kesehatan tulang Anda dapat terjaga dengan baik," papar dr. Irma Rismayanty, dikutip dari laman KlikDokter, Kamis (8/2/2018).

Isoflavon pada kedelai juga bantu mengatasi gejala post-menopause pada wanita, seperti rasa panas dan kemerahan pada area wajah.


4. Bagus untuk diet

Segudang Manfaat Tempe bagi Kesehatan

Asam amino yang terkandung pada tempe juga lebih mudah dicerna. Para perempuan yang ingin menurunkan berat badan, Ahmad Sulaeman menganjurkan untuk rutin konsumsi tempe bacem, kukus, maupun mentah.

"Karbohidrat pun masih ada di tempe. Asam lemak esensialnya juga lebih banyak di tempe daripada di tahu," beri tahu pakar gizi IPB itu.

5. Mencegah Kanker Payudara

Pada sepotong tempe, mikroorganisme seperti Rhizopus spp, kapang, dan ragi bisa mengurai senyawa kompleks dalam kedelai menjadi senyawa sederhana yang meningkatkan kecernaan gizi. Tempe juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah kanker payudara.

"Sistem imun yang baik mencegah kita terkena penyakit menular atau tidak menular. Dalam salah satu riset kami, mengonsumsi tempe dan olahannya terus menerus sejak haid pertama, mampu mencegah terkena kanker payudara," ungkap Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (Fateta-IPB), Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, dikutip dari Antara.

Ketua Forum Tempe Indonesia itu menambahkan, kandungan zat penting lain yang terdapat pada tempe adalah zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, vitamin E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas yang dapat menyebabkan tumor, kanker, penuaan dan kematian sel. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya