Liputan6.com, Jakarta - General Manager of Imaging Division Nikon Indonesia, Sukimin Thio, menilai kamera mirrorless tidak menggerus atau mengancam pasar Digital Single-Lens Reflex (DSLR) premium. Kamera DSLR premium sampai saat ini masih menjadi pilihan nomor satu para fotografer profesional.
Saat ini kamera mirrorless mengalami pertumbuhan yang cukup besar, sehingga semakin banyak macam produk hadir mulai dari entry-level hingga premium dengan harga puluhan juta rupiah. Namun, Sukimin menilai, kamera mirrorless premium pun pada dasarnya saat ini belum mengancam DSLR di kelas yang sama.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan pengamatannya, para fotografer profesional masih memilih DSLR premium untuk acara-acara besar seperti sepakbola dan olahraga lainnya.
"Saya tidak pernah melihat orang memotret menggunakan mirrorless premium (di acara-acara besar), karena mayoritas masih menggunakan DSLR. Jadi untuk profesional, rasanya mirrorless belum sampai ke sana," tutur Sukimin dalam acara peluncuran Nikon D850 di Jakarta, Senin (29/1/2018).
Kamera mirrorless dan DSLR dinilai memiliki pasar berbeda. Jika DSLR lebih dipilih oleh para fotografer profesional karena digunakan untuk pekerjaan mereka, mirrorless lebih cenderung digunakan untuk kesenangan atau sebagai bagian dari hobi high-end.
Untuk saat ini, kalau pun ada pengguna DSLR yang beralih ke mirrorless, itu bukan dari kalangan profesional.
"Di kelas basic memang ada pengguna (DSLR) yang beralih ke mirrorless, tapi jumlahnya tidak signifikan," sambungnya.
Namun, ia menganggap tak menutup kemungkinan suatu saat nanti mirrorless bisa saja menggerus pasar kamera DSLR premium.
"Hal itu tidak menutup kemungkinan (pasar DSLR premium tergerus) karena teknologi berkembang terus, tapi memang sekarang belum. Namun ke depannya bisa saja terjadi," ungkapnya.
Pengguna Kamera Kompak Beralih ke Mirrorless Entry-Level
Lebih lanjut, Sukimin menjelaskan bahwa pengaruh kehadiran mirrorless sangat terasa di pasar kamera kompak. Banyak pengguna kamera kompak beralih ke mirrorless entry-level.
"Banyak pengguna kamera kompak beralih ke mirrorless entry-level. Jadi kamera kompak memang tergantikan oleh mirrorless yang basic. Berbeda dengan DSLR, keduanya memiliki pasar masing-masing berbeda," kata Sukimin.
Di Nikon sendiri, DSLR masih memiliki porsi paling besar. Berdasarkan data tahun lalu, kamera DSLR Nikon menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar, mirrorless berkisar 20 persen, sisanya masih dimiliki kamera kompak.
Untuk tahun ini, Sukimin memperkirakan porsi DSLR akan stabil, mirrorless mengalami peningkatan, sedangkan kompak justru menurun.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement