Liputan6.com, Jakarta Stunting, kondisi saat seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya tak hanya dipicu dari lingkungan yang tidak sehat dan kurang mendapat gizi makanan yang baik. Racun yang menempel pada makanan juga bisa membuat anak menjadi stunting.
Racun mikotoksin bisa masuk ke tubuh anak bila anak makan makanan yang terkontaminasi mikotoksin. Mikotoksin adalah toksin (racun) yang dihasilkan oleh jamur.
Advertisement
"Mikotoksin bisa menyebabkan anak jadi stunting. Biasanya toksin ini terdapat pada beras dan kacang-kacangan," ujar Direktur Standardisasi Produk Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Teppy Usia, saat ditemui dalam acara soft launching Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2018 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Senin (29/1/2018).
Beras dan kacang-kacangan yang terkontaminasi mikotoksin bisa saja tidak disadari para orangtua. Hal itu menyebabkan anak akan tumbuh stunting.
Saksikan juga video berikut ini:
Olah makanan dengan bersih
Untuk mencegah makanan terkontaminasi mikotoksin, makanan harus dibersihkan dan diolah dengan baik.
"Beras dan kacang-kacangan biasanya, kan, buat MPASI (Makanan Pendamping ASI) anak di atas 6 bulan. Ya, sebaiknya, makanan harus dibersihkan dengan baik. Cara mengolahnya juga harus baik," ujar Teppy.
Teppy juga mengungkapkan, masalah stunting yang dialami anak terbilang kronis. Artinya, anak bukan mendadak kurang gizi lalu langsung jadi stunting.
"Itu (stunting) sudah dialami anak selama bertahun-tahun," ujarnya.
Advertisement