Liputan6.com, Jakarta - Investor global minati penawaran komodo bond atau surat utang global berdenominasi rupiah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Ini ditunjukkan dengan penawaran alami kelebihan permintaan atau oversubcribed sebanyak 2,5 kali.
PT Wijaya Karya Tbk mampu himpun dana Rp 5,4 triliun dari penawaran komodo bond. Kupon bunga tersebut 7,7 persen per tahun. Komodo bond yang bertenor tiga tahun tersebut dicatatkan di bursa saham London pada Senin (29/1/2018).
Saat ini, komodo bond PT Wijaya Karya Tbk merupkan terbesar kedua di dunia. Adapun penerbitan komodo bond perseroan kurang dari dua bulan setelah penerbitan komodo bond PT Jasa Marga Tbk. Dana yang didapatkan akan digunakan untuk investasi dan pengembangan infrastruktur di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Bintang Perbowo menuturkan, komodo bond PT Wijaya Karya Tbk oversubcribed sebesar 2,5 kali menunjukkan dukungan kuat dari investor global. Selain itu, kepercayaan kepada PT Wijaya Karya Tbk dan masa depan infrastruktur di Indonesia.
"Komodo bonds merupakan instrumen yang tepat bagi kami untuk menyelaraskan periode konstruksi dengan periode pembiayaan sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja WIKA. Kami berharap untuk menjadi pemain kunci di pasar Komodo Bonds dan membuktikan kepada investor bahwa para investor telah berinvestasi di perusahaan dan mitra yang tepat yaitu Wijaya Karya," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/1/2018).
PT Wijaya Karya Tbk dan PT Jasa Marga Tbk turut kontribusi membuka jalan bagi pasar komodo bond global dalam dukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Rini Soemarno menuturkan, BUMN memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. BUMN berkomitmen untukmempercepat proyek strategis demi menciptakan konektivitas yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Upaya ini juga sejalan dengan fokus Pemerintah untuk memastikan terwujudnya pertumbuhan danpemerataan ekonomi di Indonesia.
"Besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan rencana pembangunan infrastruktur Indonesiamendorong BUMN untuk terus mendapatkan solusi pembiayaan yang inovatif. Komodo Bonds menjadiinstrumen andalan bagi yang dapat digunakan di masa datang," ujar dia.
Rini mengapresiasi pencapaian PT Wijaya Karya Tbk atas penerbitan komodo bond yang saat inimerupakan penerbitan komodo bond terbesar di dunia. Hal ini mengindikasikan kepercayaan investor global atas komodo bond.
"Kementerian BUMN akan terus mendukung BUMN untuk memanfaatkan pasar Komodo Bonds karena instrumen ini semakin menjadi instrumen yang diandalkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia terus berupaya untuk menciptakan ekosistem yang kondusif untuk pembangunan infrastruktur. Demi meningkatkan pertumbuhan yang inklusif, pembangunaninfrastruktur sangat dibutuhkan.
Ia menambahkan, fundamental makroekonomi yang kuat dan penggunaan anggaran yang kredibel dan bertanggungjawab yang diperjuangkan selama ini telah mendapatkan pengakuan dari komunitas internasional.
"Tahun lalu S&P dan Fitch menaikkan rating Indonesia. Ini merupakan pertama kalinya ketiga lembaga pemeringkat internasional memberikan peringkat investment grade kepada Indonesia. Peringkat tersebut tentu membantu menurunkan beban pembiayaan serta memberi kepercayaan kepada investor untuk berinvestasi di Indonesia. Meski demikian kami selalu mendorong pembiayaan yang inovatif dan kreatif, dan Komodo Bonds merupakan salah satunya," jelas dia
"Sekali lagi, kami ingin mengucapkan selamat kepada WIKA atas kesuksesan penerbitan Komodo Bondsyang saat ini merupakan penerbitan terbesar sampai saat ini. Hal ini bukan hanya sebagai bukti kerja keras perusahaan tapi juga sebagai bukti nyata atas pertumbuhan Indonesia," kata Sri.
CEO London Stock Exchange Plc, Nikhil Rathi mengatakan, sebagai pasar modal global, London Stock Exchange berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan Indonesia melalui alternatif pendanaan dalam denominasi Rupiah.
"Melalui Pasar Modal Internasional kami, emiten memperoleh manfaat dari proses pencatatan yang efisien serta akses terhadap pemodal internasional di seluruh dunia. Penerbitan di tahun 2018 ini menjadi suatu awal yang baik bagi kemitraan jangka panjang kami dalampenerbitan Komodo bond maupun pembiayaan syariah untuk membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur," kata Rathi.
Advertisement