Liputan6.com, Yogyakarta - Turis asing asal Lithuania bernama Erika Boo (30) membuat viral di media sosial Facebook karena mencari seseorang warga Yogyakarta yang telah menolong dirinya saat liburan di Yogyakarta.
Erika saat itu sedang kesulitan untuk menuju ke stasiun kereta api dan bertanya ke warga sekitar. Akhirnya ia bertemu dengan seorang pemuda yang tidak hanya memberitahukan lokasi stasiun, tapi juga mengantarnya langsung ke lokasi stasiun.
Hal ini membuat Erika terkesan dengan kebaikan orang Indonesia. Kejadian ini berawal saat dirinya berlibur di Indonesia bulan September lalu. Pemuda yang dicari itu bernama Abdul Hakim, pria kelahiran Jakarta 24 Februari 1985 lalu. Namun, Hakim mengaku sudah tidak ingat tanggal berapa ia membantu turis tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Sorean saat itu sedang kunjungan kerja terakhir di selatan pasar burung. Ada bule datang tanya sama toko. Penjaga tahu, tapi bingung jelasin ke stasiun. Lalu saya tawarkan agar saya antar saja karena searah," katanya saat ditemui Liputan6.com di kediamannya di wilayah Pakualaman, Senin, 30 Januari 2018.
Hakim mengatakan awalnya turis asing itu menolak karena tidak ada helm untuk dipakainya membonceng ke stasiun. Ia pun meminjam helm milik toko yang dikenalnya itu untuk mengantar sang bule ke stasiun.
"Pake motor waktu itu dan saya juga bawa tas besar. Dia juga berat jadi jalannya pelan-pelan," katanya.
Menariknya saat membonceng, turis asing itu memegang pundak dengan kencang seolah takut jatuh. Ternyata itu merupakan pertama kalinya ia membonceng motor.
"Otomatis saya pelan-pelan kan, pas saya gas dia bilang yuhuuu. Pas di lampu merah dia bilang gitu ternyata dia takut," kata ayah dari Adelio Kim Attaya Ramadhan (8 bulan) ini.
Dianggap Superhero
Bermodal bahasa Inggris pas-pasan ia berbicara dengan Erika saat perjalanan ke stasiun. Hakim mengetahui dari cerita Erika jika dia sedang tersesat dan terlepas dari rombongan. Sementara ia juga harus melanjutkan perjalanan ke Bali menggunakan kereta api.
"Saya cek jadwal kereta apinya ke Banyuwangi. Adanya besok setengah tujuh pagi. Jadi harus cari penginapan dulu saya kasih penginapannya di mana saja yang dekat stasiun," katanya.
Setelah mengantar Erika dengan selamat di Stasiun Tugu Yogya, Erika minta swafoto dengan dirinya. Erika juga memberikan sesuatu kepada dirinya, tapi ditolaknya dengan baik.
"Dia turun, dia mau kasih sesuatu saya enggak mau. Ga papa, saya ikhlas. Sesuatunya itu saya enggak tau," katanya.
Suami dari Eranita Bredawanti lalu pulang ke rumahnya. Namun saat sempat kembali ke rumah, penjaga toko menelepon untuk mengingatkan helm yang dipinjamnya.
"Saya balik lagi ke stasiun, kan, dia helmnya kebawa. Saya ke stasiun lagi ya helm masih dipakai di kepala entah belum sadar. Oh iya maaf katanya," katanya.
Setelah seminggu-dua minggu tidak ada kabar, maka ia pun mengira sudah tidak akan terhubung lagi. Ia pasrah jika tidak lagi bisa berteman dengan Erika.
"Dia sempat kasih nomornya, tapi kode negaranya enggak dikasih ya saya enggak tau," katanya.
Hakim kemudian menceritakan peristiwa menolong bule itu ke keluarganya saja. Sampai akhirnya teman kantor mengetahuinya dari media sosial Facebook bahwa dirinya yang menolong bule itu.
"Teman kantor kaget karena viral di media sosial itu. Temen-temen tahu itu saya, ya liatin helm saya. Helm saya bikin sendiri itu jadi temen-temen tahu," katanya.
Sampai bengkel yang menjadi mitra kantornya pun sempat menelepon dirinya yang membantu bule itu. Karena jarang buka media sosial itu ia pun memastikan informasi itu.
"Saya penasaran mau enggak mau, ya saya buka itu sudah viral. Saya komen juga, enggak lama setelah itu dia langsung add back saya. Dia kirim pesan dan akhirnya ketemu lagi," katanya.
Setelah bertemu di dunia maya, Erika kembali mengatakan jika Hakim adalah superhero-nya sebab ia telah membantunya waktu itu. Namun ia membalas ia bukanlah superhero dan bantuannya tidak seberapa karena hanya mengantarnya saja.
"Dia bilang kamu superhero saya. Saya bilang cuma itu yang bisa saya lakuin karena itu cuma satu arah. Dia bilang itu menurutmu kalau menurutku itu enggak, kamu superhero," katanya.
Hakim mengaku tidak mengetahui jika saat itu merupakan hari ulang tahun Erika. Namun, ia senang sudah bisa membantu dengan mengantarnya ke stasiun.
"Dia bilang saya punya utang terima kasih sama kamu. Dia bilang itu dua kali pas di luar sama di dalam," katanya.
Advertisement
Viral di Media Sosial
Setelah viral di media sosial akhirnya minggu lalu ia pun dapat berkomunikasi lagi dengan Erika di dunia maya. Ia mengakui kekuatan media sosial masih kuat di Indonesia.
"Terakhir chat tadi siang jam 12.00. Ya cerita tentang viral itu lalu tanya kabar keluarga saya dan lain-lain," katanya.
Menurutnya setelah viral di media sosial tidak ada yang berubah dalam hidupnya. Namun, setelah kejadian ini mulai banyak yang add akun media sosial pribadinya.
"Banyak yang add, enggak tahu berapa langsung tak add aja. Ya dia juga, dia screen shoot banyak yang add saya bingung. Sempet cerita orang Indonesia ramah baik apalagi ketemu saya mau bantu tanpa pamrih," katanya.
Dalam chat itu Erika mengaku juga akan mengajak temannya untuk berkunjung dan berwisata ke Indonesia. Ia tidak mengira bantuan yang tidak dianggapnya besar memiliki arti untuk orang lain.
"Ke depannya mau ke sini ngajak temen-temen. Kalau libur mau ke sini. Liburan dia kan ke Indonesia Jepang, Filipina. Kayaknya dia ingin ke Jakarta dia punya temen juga," katanya.
Bahasa Inggris Pas-pasan
Hakim yang sudah tinggal di Yogya selama 8 tahun ini awalnya juga tidak begitu menguasai bahasa Inggris. Namun, ia percaya diri menggunakan bahasa Inggris yang didapatnya dari bangku sekolahnya.
"Guru bahasa Inggris SMP saya top jadi ngajar bahasa Inggrisnya buat anak-anak gampang paham," kata pria lulusan MTs Tsanawiyah Assalam Purwakarta ini.
Selain modal bahasa Inggris di bangku sekolah ia juga terbiasa mendengarkan lagu Barat, sehingga ia sedikit paham bisa komunikasi aktif dengan bule.
"Bule pertama dengan Mbak Erika. Saya liat dia bawa ransel besar satu, tas kecil satu. Tas kecil di depan kalau saya kasih denah kasihan juga. Ya udah saya antar saja," katanya.
Erika sebenarnya sudah berkomunikasi dengan orang sekitar di Pasar Pasthy atau Pasar Satwa Yogya, tapi orang-orang tidak mengerti dan ia tidak mendapatkan respons yang baik.
Setelah ketemu Hakim, Erika mengaku bisa berkomunikasi dengan baik dan dapat mengatakan maksudnya.
"Sempet nanya ke berapa orang dan toko tapi tidak dapat memberikan yang baik sampai ketemu saya itu," katanya.
Setelah kejadian ini ia tidak berencana kursus bahasa Inggris demi berkomunikasi dengan Erika. Namun, ia hanya senang melihat film dan mendengarkan lagu Barat saja.
"Enggak-lah cuma dengerin musik aja kaya Disturbed, Gun N Roses, Avenged 7 Fold gitu aja," katanya.
Ia hidup di Yogyakarta setelah kenal dengan istrinya dan bekerja di Yogyakarta. Ia teringat awal di Yogyakarta ia bekerja dengan bayaran upah uang makan 5000.
"Lima ribu perak di salah satu toko di Jogja. Gaji 900 ribu uang makan 5 ribu perhari. Ya cukup kan Jogja murah," kata Hakim yang kenal istrinya di media chat 90-an.
Setelah berkeluarga ini ia sudah bekerjadi empat tempat. Namun saat ini ia mengaku tidak akan pindah kerja lagi karena orang dan sistemnya sudah bagus.
"Pertama ngekos di salah satu daerah lalu disediakan mess oleh perusahaan. Kerjaan pertama jadi penjaga toko, ekpedisi, toko plastik selatan pku, terakhir di jogja holic motor ini," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement