Liputan6.com, Jakarta Anda harus waspada bila tidak bisa kentut dan buang air besar (BAB). Ini bisa menjadi pertanda, ada cacing yang bersarang di usus.
Ketika ditemui di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Riskiyana Sukandhi Putra mengisahkan kejadian tersebut.
Advertisement
"Saya dulu pernah bertugas di puskesmas di Papua. Waktu itu menangani pasien yang tidak bisa kentut dan BAB. Setelah diperiksa, ada cacing di dalam ususnya," ungkap Riskiyana, ditulis Selasa (30/1/2018).
Cacing itu menyumbat usus pasien, yang mengakibatkan pasien tidak bisa kentut dan BAB. Akhirnya, perut pasien harus dibedah dan dipotong ususnya.
Saksikan juga video berikut ini:
Cacing berkumpul dan menyatu
Dalam kasus cacing yang menyumbat usus pasien, Riskiyana mengungkapkan, cacing yang ada usus pasien sudah menyatu.
"Cacing sudah berkumpul dan menyatu. Itu sudah banyak sekali cacingnya. Satu-satunya cara untuk mengobatinya ya ususnya harus dipotong," Riskiyana menambahkan.
Cacing bisa masuk ke usus karena pasien itu terjangkit cacing yang ada di tinja. Di Papua, masyarakat punya kebiasaan BAB sembarangan. Cacing pun dengan cepat masuk ke tubuh manusia.
Advertisement