Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan akan menyapa Indonesia pada malam nanti. Puncak Gerhana Bulan Total ini dapat disaksikan pada pukul 20.29 WIB, 21.29 Wita, dan 22.29 WIT.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, ada lokasi ideal untuk mengamati Gerhana Bulan malam ini. Tempat itu adalah Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi Setu Babakan, serta Bukit Tinggi.
Advertisement
"Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal. Bahkan, di Makassar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat acara nonton bersama Super Blue Blood Moon," kata dia.
Terkait dengan fenomena itu, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan sejumlah amalan saat gerhana bulan berlangsung. Apa saja? Berikut ini penjelasan Wasekjen Bidang Fatwa MUI KH Sholahudin Al Ayub saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (31/1/2018).
1. Amal Kebaikan
MUI meminta masyarakat untuk tidak melewatkan fenomena alam tersebut dengan begitu saja. Masyarakat dapat mengisinya dengan amal kebaikan seperti memperbanyak sedekah.
Menurut Wasekjen Bidang Fatwa MUI KH Sholahudin Al Ayub, tidak ada ketentuan khusus dalam bersedekah. Yang terpenting, amalan tersebut diniatkan karena Allah SWT.
"Yang penting dengan ikhlas dan semoga dengan melakukan sedekah itu ada kebaikan oleh Allah tidak menurunkan azab bala sengsara," kata dia.
Advertisement
2. Perbanyak Takbir
Selain sedekah, umat Islam juga bisa mengisi kejadian alam tersebut dengan memperbanyak takbir. Ucapan itu bisa dilantunkan selama gerhana bulan berlangsung.
"Takbir dilaksanakan ketika gerhana bulan berlangsung. Kalimatnya sama dengan Idul Fitri atau Idul Adha. Bisa dilantunkan di semua tempat. Di masjid, rumah, jalan, di dalam mobil, dan sebagainya," kata Al Ayub.
3. Salat Gerhana Bulan
Yang tak kalah penting, kata Al Ayub, ialah mengadakan salat gerhana bulan atau khusuf. Ibadah tersebut memiliki tata cara yang berbeda dengan salat lainnya.
"Salat gerhana bulan dua rakaat, dengan tata cara berbeda. Yaitu dalam satu rakaat itu ada dua ruku, dua bacaan Al Fatihah, dan surat," kata dia.
Salat gerhana itu disunahkan bagi mereka yang wilayahnya dilintasi oleh fenomena alam tersebut. Kendati dalam kondisi mendung atau hujan.
"Walaupun mendung, ada salat gerhana. Itu disunahkan yang mengetahui dan daerahnya dilewati gerhana itu. Di Indonesia, walaupun dia tidak melihat langsung, disunahkan melaksanakan gelar salat," kata dia.
Terkait dengan doa yang dipanjatkan saat gerhana, Al Ayub mengungkapkan tak ada kalimat khusus. Yang terpenting, kata dia, dalam doa itu mengagungkan Allah dan berdoa semoga dihindarkan bala bencana.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement