Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang telah di depan mata. Panitia penyenggara atau Inasgoc tengah sibuk menyiapkan segala kebutuhan untuk pesta olah raga terbesar di Asia ini.
Salah satu kebutuhan untuk melancarkan Asian Games 2018 ialah ruang monitoring. Inasgoc menyebutnya sebagai Main Operation Center (MOC).
Baca Juga
Advertisement
MOC merupakan ruang monitoring untuk mengontrol semua kegiatan yang dilakukan oleh deputi Inasgoc. Termasuk di dalamnya seperti Games Operation, Administration, Support, dan Security.
Tiga kegiatan ini mencakup kamera pantau (cctv) di competition venue, main stadium, dan wisma atlet, lalu info mengenai traffic management, social media analytics, dashboard volunteer, world clock, dan countdown to invitation tournament atau games times.
Tidak hanya itu, info mengenai cuaca, jadwal pertandingan, serta Asian Games Information Services (AGIS) juga bakal terpampang di ruangan MOC.
“Ini (MOC) untuk mengecek semua bidang kegiatan. Seperti venue bertanding, pertandingan, semuanya dapat dikontrol dalam satu ruangan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (JK) yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Asian Games 2018 2018, saat berkunjung ke kantor Inasgoc, Rabu (31/1/2018).
Fungsional
Tidak hanya untuk mengontrol yang berkaitan langsung dengan perhelatan Asian Games, di ruang MOC, perjalanan atlet juga bakal dipantau melalui MOC. Inasgoc ingin menjamu dan menjadi tuan rumah yang baik untuk para atlet yang bertanding.
”Bukan hanya di arena, sampai bandara pun bisa dikontrol di sini. Atlet pakai mobil nomor berapa, perjalanan macet atau tidak. Semuanya dapat dipantau dari sini,” ungkap wapres yang karib dipanggil JK tersebut.
Selain itu, JK juga memastikan test event untuk Asian Games bakal terlaksana sesuai rencana. “Test event segera bergulir,” tambahnya.
Advertisement
Anggaran
JK kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menambah anggaran untuk Asian Games 2018. Sejak tahun lalu, Inasgoc telah mendapatkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 2 triliun. Selain itu, sponsor juga menyediakan dana senilai Rp 1,1 triliun.
“Anggaran sudah ditetapkan. Tetap dipertimbangkan adanya anggaran tambahan. Bagi kita yang penting sukses. Saya yakin ini akan mencukupi, tidak hanya dana dari pemerintah, ada pula dari sponsor,” tutup JK.