Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Presiden Jokowi tetap mengunjungi Afghanistan pasca-serangan bom bunuh diri di Kota Kabul, Sabtu, 27 Januari 2018, membuat pihak Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres memberi pengamanan ekstra ketat.
Pihak keamanan Afghanistan bahkan juga memberi fasilitas pengamanan spesial, yaitu kendaraan lapis baja bagi Jokowi dan rombongan delegasi Indonesia.
Advertisement
Kendati demikian, fasilitas pengamanan ekstra ketat itu justru ditolak Jokowi. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.
"Itu (kendaraan lapis baja) memang disediakan bagi Presiden (Jokowi). Tetapi Beliau tidak jadi menggunakan kendaraan lapis baja," kata Pramono di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Alhasil, kata Pramono, Jokowi memilih menggunakan mobil sedan Mercy yang juga disediakan pemerintah Afghanistan.
"Tentunya mobil yang disediakan yang antipeluru," ucap dia.
Situasi Mencekam Afghanistan
Sebelum bertolak ke Afghanistan, Pramono mengaku telah melaporkan situasi dan kondisi terkini di negara tersebut berdasarkan informasi intelijen.
Jokowi, sambung dia, tetap bersikukuh melanjutkan lawatannya ke Afghanistan. Meskipun beberapa jam sebelum mendarat, terjadi serangan di akademi militer setempat hingga mengakibatkan korban warga Afghanistan.
"Dan Beliau sudah memutuskan, dan beliau hanya menyampaikan 'sudahlah, bismillah, saya akan berkunjung ke Afghanistan'. Dengan demikian, kunjungan itu tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana," tandas Pramono.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement