Kisah Nasution Mencari Jalan Bertemu Tendean

Pemprov DKI Jakarta berencana mengubah nama Jalan Warung Jati Barat-Mampang Prapatan Raya menjadi Jalan Jenderal AH Nasution.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 01 Feb 2018, 09:04 WIB
Banner Infografis jalan AH Nasution

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengganti nama Jalan Warung Jati Barat-Mampang Prapatan Raya menjadi Jalan AH Nasution. Wacana itu muncul untuk menindaklanjuti permintaan keluarga sang jenderal.

Dengan begitu, Jalan AH Nasution akan bertemu dengan Jalan Kapten Tendean. Pierre Tendean diketahui menjadi ajudan AH Nasution dan gugur dalam Gerakan 30 September 1965 silam.

"Supaya berdampingan dengan Tendean, itu kan ajudannya (AH Nasution)," kata Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.

Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

 

Foto dok. Liputan6.com


Baru Sebatas Wacana

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat peletakan batu pertama atau ground breaking, Jakarta, Kamis (18/1). Sementara 195 unit sisanya adalah tipe 21 dengan harga jual Rp 185 juta. (Liputan6.com/Pool/Budi)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rencana pergantian nama Jalan Warung Jati Barat-Mampang Prapatan Raya menjadi Jalan AH Nasution masih sebatas wacana. Menurut dia, pengubahan itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Proses pergantian nama tidak sederhana, jadi jangan dibayangkan proses cepat eksekusi," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Anies memastikan akan merangkul banyak pihak bila pergantian itu terjadi. Di antaranya budayawan betawi, masyarakat, dan sejarawan.


Penolakan Komunitas Betawi

Warga memadati area Car free day (CFD) di Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Minggu (17/9). Car free day (CFD) kembali digelar untuk yang kedua kalinya di kawasan Mampang Prapatan hingga Pejaten. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Peneliti kebudayaan Betawi Yahya Andi Saputra meminta Pemprov DKI tidak bertindak semaunya. Kalaupun harus ada pergantian nama Jalan Warung Jati Barat, harus melalui prosedur yang ada.

"Belum ada (komunikasi). Lihatnya di spanduk, kok aneh. Kok, tiba-tiba ada begitu. Rencana itu tentu pasti melibatkan masyarakat sekitar," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya