PLN Bangun Tower Darurat Pascabencana Longsor Pacitan

PLN telah berhasil mendirikan empat buah menara darurat. Selanjutnya akan dilakukan penarikan jaringan pada menara yang sudah berdiri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Jan 2018, 19:44 WIB
Progress sebaran pembangkit listrik dan jaringan tranmisi yang telah dibangun PT. PLN demi program 35.000 MW untuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) berupaya mempercepat pengerjaan pembangunan menara darurat (tower emergency/TE), sebagai pengganti sementara menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) yang patah dan roboh akibat longsor di Dusun Pule, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Ja‎wa Timur.

Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi (KHA) PLN Distribusi Jawa Timur Wisnu Yulianto mengatakan,‎ PLN telah berhasil mendirikan empat buah menara darurat. Selanjutnya akan dilakukan penarikan jaringan pada menara yang sudah berdiri.

“Akhirnya PLN telah berhasil mendirikan empat tiang tower emergency (TE),” kata Wisnu, di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Negosiasi penggunaan tanah warga untuk pendirian tiang yang berjalan cukup alot, struktur tanah yang lembek, medan yang berbukit, pembersihan jalur transmisi dan cuaca yang selalu diguyur hujan, menjadi beberapa kendala dan tantangan di lapangan yang dihadapi tim teknis selama berlangsungnya proses pendirian tiang darurat.

“Dengan ketangguhan dan kompetensi teknis yang sangat baik, kendala dan tantangan tadi bisa diatasi dengan berdirinya empat tower," ujar Wisnu.

 


Pasokan Listrik Sementara

Sementara itu, sambil menunggu selesainya pembangunan menara darurat, kebutuhan pasokan listrik untuk kota Pacitan dan sekitarnya dipasok dari sistem tegangan menengah 20 kV.

Diharapkan proses pekerjaan penarikan jaringan yang akan segera dilakukan berjalan lancar, sehingga nantinya setelah dilakukan commisioning test (uji coba), menara darurat tersebut dapat segera beroperasi.

“Diperkirakan, pada awal Februari nanti tower emergency sudah dapat dioperasikan, sembari menunggu pembangunan tower 150 kV yang baru untuk menggantikan tower yang patah dan rusak,” papar Wisnu.‎

Menurut Wisnu, ketika mengetahui ada tower 150 kV yang roboh akibat longsor pada Sabtu (20/1/2017), tim teknis dari Unit Transmisi Jawa Timur dan Bali (JTB) langsung turun ke lapangan. Langkah-langkah teknis untuk secepatnya menormalkan pasokan listrik

"Penganganan tower yang roboh segera ditempuh dan dilaksanakan di lapangan untuk segera bisa mendirikan Tower Emergency,” tutup Wisnu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya