Istana: Jokowi Pimpin Salat di Afghanistan Bukan Pencitraan

Jokowi sempat memberikan sebuah peci hitam kepada Presiden Ashraf Ghani, sebelum menunaikan salat berjamaah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Feb 2018, 02:19 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani merangkul Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menyambut kedatangannya di tengah hujan salju, dalam kunjungan kenegaraan di Istana Presiden Arg, Kabul, Senin (29/1). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung membantah tudingan bahwa aksi Presiden Jokowi yang menjadi imam salat ketika berkunjung ke Afghanistan merupakan bentuk pencitraan.

"Ini tak ada hubungan atau urusan pencitraan, enggak ada," tegas Pramono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Pramono menceritakan bagaimana Jokowi bisa menjadi imam ketika salat berjamaah bersama Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan sejumlah menterinya.

Ia menuturkan, sebelum mengambil air wudhu, Jokowi mendapat kehormatan untuk menerima pakaian yang dipakai Presiden Ghani pada saat salat Zuhur.

Lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan peci hitam yang ukurannya telah disesuaikan dengan kepala Presiden Afghanistan.

"Setelah itu salat bersama. ‎Pada saat salat pertama yaitu melaksanakan salat Zuhur, yang menjadi imam adalah Imam Besar Afghanistan," tutur Pramono.


Izin Salat Jamak

Presiden Jokowi dan Presiden Afganistan Ashraf Ghani pada jamuan santap siang kenegaraan di Istana Presiden Arg, Senin (29/1). Kunjungan presiden Indonesia ini menjadi yang pertama setelah hampir enam dekade berlalu. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Usai Zuhur, Jokowi kemudian meminta izin kepada Presiden Ghani dan imam besar untuk melakukan salat Jamak Ashar Takdim.

"Kemudian Presiden Afghanistan, imam besar dan semuanya mempersilahkan Presiden (Jokowi) untuk jadi imam. Jadi, Presiden memimpin imam untuk salat jamak Ashar 2 rakaat, dan setelah itu sampai selesai salam," terang Pramono.

Pramono mengatakan foto yang beredar di media sosial adalah dua persitiwa, yakni salat Zuhur yang diimami oleh Imam Besar Afghanistan dan yang satu salat jamak Ashar yang dipimpin Jokowi.

"Kalau dijamak biasanya untuk Ashar, karena memang pada waktu itu sudah tidak mungkin untuk menunggu salat Ashar sehingga dijamak lah oleh Beliau," kata Pramono.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya