Liputan6.com, San Francisco: Porsi iklan di media cetak surat kabar di AS dilaporkan telah mengalami penurunan drastis hingga ke level terendah selama 25 tahun terakhir. Hal ini terjadi akibat para pengiklan yang lebih memilih beriklan di Internet.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (15/3), para pengiklan menghabiskan dana 25,8 juta dolar AS untuk percetakan surat kabar dan edisi digital di 2010, menurut angka yang dirilis Newspaper Association of America. Jumlah itu merupakan yang terendah sejak 1985 ketika jumlah total keuntungan hanya mencapai 25,2 juta dolar.
Setelah disesuaikan dengan inflasi, iklan surat kabar saat ini bertahan pada tingkat yang sama dengan hampir 50 tahun lalu. Pada 1962, iklan surat kabar mencapai 3,7 miliar dolar AS, yang jika disesuaikan dengan kondisi saat ini sekitar 26 miliar dolar AS.
Kue periklanan media cetak terus merosot secara dramatis dalam lima tahun terakhir. Bahkan saat ekonomi berangsur membaik sejak 2009, surat kabar masih kepayahan sebagai akibat pengiklan yang dirangkul untuk beriklan secara gratis di internet. Pergeseran ini semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir setelah pembaca lebih condong membaca surat kabar versi Internet.
Saat ini, surat kabar sepertinya kembali mencari peruntungan lain dari edisi digital mereka untuk menambah pendapatan. Iklan online dilaporkan berhasil mencapai 3 miliar dolar AS untuk surat kabar pada tahun lalu, meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, iklan cetak turun 8 persen menjadi 22,8 miliar dolar AS. Sebelum merosot sejak 2006 silam, iklan media cetak menghasilkan sekitar 47 miliar dolar AS setahun.
Untuk mengatasi kesulitan ini, beberapa media cetak terpaksa mengurangi staf, menaikkan harga, bahkan menjadwalkan ulang pembayaran utang mereka. (YUS)
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (15/3), para pengiklan menghabiskan dana 25,8 juta dolar AS untuk percetakan surat kabar dan edisi digital di 2010, menurut angka yang dirilis Newspaper Association of America. Jumlah itu merupakan yang terendah sejak 1985 ketika jumlah total keuntungan hanya mencapai 25,2 juta dolar.
Setelah disesuaikan dengan inflasi, iklan surat kabar saat ini bertahan pada tingkat yang sama dengan hampir 50 tahun lalu. Pada 1962, iklan surat kabar mencapai 3,7 miliar dolar AS, yang jika disesuaikan dengan kondisi saat ini sekitar 26 miliar dolar AS.
Kue periklanan media cetak terus merosot secara dramatis dalam lima tahun terakhir. Bahkan saat ekonomi berangsur membaik sejak 2009, surat kabar masih kepayahan sebagai akibat pengiklan yang dirangkul untuk beriklan secara gratis di internet. Pergeseran ini semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir setelah pembaca lebih condong membaca surat kabar versi Internet.
Saat ini, surat kabar sepertinya kembali mencari peruntungan lain dari edisi digital mereka untuk menambah pendapatan. Iklan online dilaporkan berhasil mencapai 3 miliar dolar AS untuk surat kabar pada tahun lalu, meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, iklan cetak turun 8 persen menjadi 22,8 miliar dolar AS. Sebelum merosot sejak 2006 silam, iklan media cetak menghasilkan sekitar 47 miliar dolar AS setahun.
Untuk mengatasi kesulitan ini, beberapa media cetak terpaksa mengurangi staf, menaikkan harga, bahkan menjadwalkan ulang pembayaran utang mereka. (YUS)