Liputan6.com, Jakarta Dunia modifikasi Tanah Air sudah mulai menunjukkan taringnya. Tidak hanya skala nasional, para builder Tanah Air juga mampu bersaing di kontes atau gelaran luar negeri, dan tentunya berkompetisi dengan builder dunia.
Namun, ada beberapa catatan yang harus dipenuhi oleh para builder Indonesia untuk bisa unggul dengan builder luar negeri, dan salah satunya mental.
Dijelaskan Bimo Hendrawan, Pentolan Bimo Custombike, banyak builder yang sudah menyerah duluan ketika harus bersaing dengan sesama builder yang sudah memiliki nama besar.
Baca Juga
Advertisement
"Saya selalu bilang, builder ciptakan kreatifitas motor sekeren mungkin. Jangan nilai sendiri, karena yang menilai adalah orang lain atau juri," jelas Bimo saat ditemui di Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Lanjut Bimo, untuk kreatifitas membuat karya modifikasi motor, para builder tanah air tidak kalah dengan builder luar.
"Kita hanya kurang di finishing. Untuk masalah ide dan kreatifitas kita tidak kalah bersaing," tambahnya.
Selain itu, kebiasaan builder Indonesia adalah selalu cepat puas. Jika sudah memenangkan satu gelar, tidak ada motivasi untuk lebih baik lagi.
"Artinya, jangan berhenti untuk belajar. Kalau konsep kita jelas, finishing kita bagus kita tidak kalah dengan builder luar lainnya," pungkas Bimo.
Kisah Perjuangan Motor Kustom Indonesia, From Zero to Hero
Dunia motor kustom di Tanah Air tengah naik daun. Mulai dari menjamurnya pameran atau kontes modifikasi motor kustom, hingga hebohnya Presiden Joko Widodo yang membeli motor kustom bergaya chopper, Chopperland.
Di luar hal tersebut, ada prestasi yang lebih membanggakan lagi diraih oleh rombongan Champion Team Suryanation Motorland 2017. Pasalnya, rombongan ini mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia motor kustom, dengan menjadi bintang di gelaran Motor Bike Expo 2018 di Verona, Italia.
Baca Juga
Dalam gelaran tersebut, rombongan membawa tiga motor spesial, yaitu The Greatest Bike Suryanation Motorland 2017 bernama "Skutt" milik Lufti Ardika, Iconic bike Suryanation Motorland berjuluk "The Trident" hasil kolaborasi M. Yusuf Adib dengan Kaichiroh Kurosu dan Lulut Wahyudi.
Lalu, motor kustom ketiga adalah Harley Davidson Softail Evolution full stainless steel "The Stone" milik Andika Pratama yang tak lain pentolan rumah modifikasi Kromworks.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement