Liputan6.com, Jakarta: Ratusan warga Betawi mendeklarasikan Perkumpulan Orang Betawi (POB), tadi siang di Lapangan Parkir Pulomas, Jakarta Timur. Diharapkan, keberadaan organisasi ini bisa menjadi wadah silaturahmi dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Betawi. Demikian dijelaskan Ketua Umum POB Eddy Yusuf, seusai pendeklarasian POB di Jakarta, Ahad (14/4).
Sebelumnya, untuk memperkenalkan POB, mereka melakukan pawai budaya Betawi dengan menggunakan sepeda motor, delman, dan kendaraan umum seperti mikrolet. Di bagian kendaraan dihiasi dan dilengkapi bendera bertuliskan nama perkumpulan. Mereka berkonvoi dari Rawamangun menuju Lapangan Parkir Pulomas, Jaktim. Tak ketinggalan sajian musik dan tarian khas Betawi juga ditampilkan.
Acara ini dihadiri Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil yang sekaligus melantik pengurus DPD POB se-Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, hadir pula beberapa tokoh Betawi, di antaranya Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi Abdul Syukur.
Dengan pendeklarasian POB ini berarti ada tiga kelompok paguyuban yang mengusung nama Betawi. Sebelumnya, telah ada Bamus Betawi dan disusul oleh Forum Betawi Rempug (FBR). Belakangan nama FBR tercoreng setelah kelompok itu menyerang forum rakyat miskin kota [baca: Forum Betawi Rempug Menyerang Massa UPC].(DEN/Susanti Jo dan Sudjatmoko)
Sebelumnya, untuk memperkenalkan POB, mereka melakukan pawai budaya Betawi dengan menggunakan sepeda motor, delman, dan kendaraan umum seperti mikrolet. Di bagian kendaraan dihiasi dan dilengkapi bendera bertuliskan nama perkumpulan. Mereka berkonvoi dari Rawamangun menuju Lapangan Parkir Pulomas, Jaktim. Tak ketinggalan sajian musik dan tarian khas Betawi juga ditampilkan.
Acara ini dihadiri Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil yang sekaligus melantik pengurus DPD POB se-Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, hadir pula beberapa tokoh Betawi, di antaranya Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi Abdul Syukur.
Dengan pendeklarasian POB ini berarti ada tiga kelompok paguyuban yang mengusung nama Betawi. Sebelumnya, telah ada Bamus Betawi dan disusul oleh Forum Betawi Rempug (FBR). Belakangan nama FBR tercoreng setelah kelompok itu menyerang forum rakyat miskin kota [baca: Forum Betawi Rempug Menyerang Massa UPC].(DEN/Susanti Jo dan Sudjatmoko)
