Zulkifli Berharap Pati Polri Jadi Pejabat Gubernur Tak Terjadi

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyebut pengajuan dua perwira polisi untuk menjabat gubernur sementara belum tentu terealisasi.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 01 Feb 2018, 08:05 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyebut pengajuan dua perwira polisi untuk menjadi penjabat gubernur sementara belum tentu terealisasi.

Zulkifli yakin usulan Mendagri Tjahjo Kumolo tentang Asisten Operasi Kapolri, Irjen Iriawan, yang akan menjabat Gubernur Jabar dan Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin menjabat gubernur di Sumatera Utara hanya wacana.

Menurut Zulkifli, sampai sejauh ini pihak istana juga terlihat belum menunjukkan respons positif. Apalagi belakangan ini, ucap Zulkifli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno sudah menuturkan bahwa pengajuan nama dua jenderal polisi masih wacana.

"Pak Mensetneg sudah mengatakan itu kan baru wacana," kata Zulkifli di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018 malam.

Untuk itu, Ketua Umum PAN itu berharap wacana soal penunjukan dua jenderal itu untuk menjadi penjabat gubernur tidak jadi kenyataan.

"Ya, kalau baru wacana mudah-mudahan itu tidak terjadi. Kan, baru wacana kata Mensesneg loh ya. Berarti nada-nadanya enggak setuju," ujar dia.


Keheranan Jokowi

Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (31/1) . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyayangkan sejumlah pihak yang meributkan wacana Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terkait usulan dua pejabat tinggi Polri untuk jadi Penjabat (Pj) Gubernur di Sumatera Utara dan Jawa Barat.

"Karena banyak yang berprasangka dulu, suudzon dulu, padahal belum tentu suratnya sampai ke saya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Jokowi juga mengaku heran dengan reaksi masyarakat terkait usulan Mendagri itu. Sebab, pada 2015 lalu pati Polri dan TNI sempat mengisi jabatan serupa di Sulawesi Barat dan Aceh.

"Yang dulu-dulu enggak ada masalah, dulu banyak lo, yang dari TNI ada, Polri ada, biasa saja. Kenapa sekarang ramai? itu saja pertanyaan saya," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi kembali menegaskan dirinya belum menerima surat resmi Mendagri perihal usulan dua pati Polri aktif untuk mengisi jabatan pejabat Gubernur.

"Sekali lagi itu belum masuk meja saya, jadi saya enggak mau komentar dulu," tandas dia.

Saksikan video di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya