Liputan6.com, Jakarta Indonesia dan Australia menggelar Indonesia-Australia Digital Forum (IADF) sebagai bentuk komitmen kedua negara untuk melakukan kerja sama dalam bidang ekonomi digital.
IADF diharapkan mampu menjadi peluang meningkatkan dan memperluas kerja sama pemerintah serta swasta baik pada Indonesia dan Australia di sektor digital, serta sarana menambah wawasan, dan menciptakan ide baru.
Forum dengan tema “Share, Engage, Connect, Collaborate” ini berlangsung selama dua hari pada 31 Januari–1 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
“Acara ini juga menjadi ajang pameran dan business matching, khususnya produk-produk startup Indonesia dan Australia, demikian seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kamis (1/2/2018).
Kerja sama Indonesia-Australia ini hadir seiring dengan perkembangan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang samgat pesat dan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dunia. Salah satu pemanfaatan TIK berupa transformasi digital yang ditujukan untuk meningkatkan digital ekonomi.
Information Systems Security Partners memperkirakan tantangan digital akan semakin besar pada 2020 mengingat sebanyak empat miliar orang akan memiliki perangkat komunikasi.
Sejalan dengan itu, ada pendapatan yang dihasilkan bisa berkisar US$ 4 Miliar, aplikasi yang berkembang sebanyak lebih dari 25 juta, Sistem Intelijen dan Sistem Embedded sebanyak lebih dari 25 miliar sistem, dan besarnya data sebesar 50 triliun GB.
Selain itu, penetrasi pengguna internet di Indonesia menurut survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencapai 132.7 juta atau 51.8%.
Ini merupakan potensi besar masyarakat Indonesia di dunia siber, yang dapat diberdayakan untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat melalui transaksi dan aktifitas secara elektronik atau digital.
Untuk mendorong ekonomi nasional berbasis digital, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan ekonomi jilid 14 pada November 2016 bertujuan membangun ekosistem perdagangan secara elektronik serta mendorong perluasan dan efisiensi bisnis perdagangan secara elektronik yang dituangkan dalam Peta Jalan (Roadmap) industri e-commerce.
IADF 2018
IADF yang diprakarsai oleh Indonesia dan Australia ini berawal dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada tahun lalu di Sydney.
Salah satu kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti dari pertemuan tersebut adalah kerja sama bidang ekonomi digital dengan menjadi co-host penyelenggaraan digital forum di Indonesia.
Kedua kepala negara berharap forum ini mampu meningkatkan kerja sama di bidang teknologi, sains, inovasi dan ekonomi digital antara Indonesia dan Australia.
Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika Mariam F. Barata mengapresiasi kegiatan IADF dengan harapan dapat menjadi kegiatan tahunan dan ditindaklanjuti kerja sama bilateral yang berbasis Confident Building Measure (CBM) diantara kedua negara.
“Kerja sama dapat dilakukan dalam capacity building sumber daya manusia, kampanye kesadaran bertransaksi elektronik, literasi digital dan lain sebagainya. Saya berharap forum ini mampu meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia-Australia,” ungkap Mariam dalam sambutannya di Cyber Security Stream IADF, Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (31/01/2018).
Beberapa pembicara dalam dan luar negeri akan berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidangnya termasuk CEO Telstra, Kepala Bekraf Triawan Munaf, co-founder Impact Hub Jakarta Stephanie Arrowsmith, Sekretaris Jenderal APJII Henry Kasyfi Soemartono, Country Director Google Indonesia Tony Keusgen dan Founder Medico Grace Tahir.
Advertisement
Agenda IADF Hari Pertama dan Kedua
Pada hari pertama pelaksanaan IADF, forum fokus membahas lima stream yaitu Cyber Security, Smart Government, Fintech dan Startup Digital Health, dan Creative Industries.
Pada hari kedua penyelenggaraan IADF akan dilaksanakan berbagai agenda penting seperti Leaders’ Dialogue antara dua Menteri, yaitu Menkominfo Rudiantara, dan Menteri Pelayanan Sosial dan Menteri Pembantu Perdana Menteri Bidang Transformasi Digital Australia, Michael Keenan, untuk membahas peluang kolaborasi di sektor digital.
Selain itu perwakilan dari kedua negara akan berpartisipasi dalam acara “Next Big Things” untuk memperkenalkan perkembangan digital terbaru .
“Setelah mengambil alih portofolio Transformasi Digital bulan lalu, forum pertama ini adalah kesempatan yang tepat, karena Pemerintah Australia menjalankan agenda transformasi digitalnya yang luas. Australia dan Indonesia memiliki ekonomi digital yang dinamis, diskusi seperti ini memberi kita kesempatan untuk belajar satu sama lain,” kata Michael Keenan yang dikutip dari pernyataan tertulisnya pada situs Kedutaan Besar Australia.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Baca Juga
Ekonomi Digital Indonesia Tembus USD 90 Miliar, Investor Modal Ventura Ungkap Sektor Ritel Jadi Pendorong
Menlu Sugiono Desak Solusi untuk Kesenjangan Digital di KTT APEC, Dorong Asia Pasifik Jadi Pemain Ekonomi Digital
Riset Google dan Temasek: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Sentuh Rp 1.430 Triliun di 2024