MUI Minta Pemerintah dan DPR Tak Buat UU Mendukung LGBT

MUI menilai LGBT tak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Feb 2018, 08:53 WIB
MUI Minta Pemerintah dan DPR Tak Buat UU Mendukung LGBT

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Soal LGBT itu, tak sesuai dengan norma-norma di Indonesia, undang-undang dan Pancasila. Semua agama di Indonesia tak setuju dengan hal tersebut," ucap Anggota Dewan Pertimbangan MUI Sabriati Aziz di kantornya, Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Karena itu, Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin mendesak pemerintah dan DPR agar tak membuat produk hukum atau undang-undang yang mendukung kehadiran LGBT.

"Dewan Pertimbangan MUI meminta bahkan mendesak kepada DPR dan pemerintah yang berkewenangan membentuk undang-undang, agar undang-undang yang dibahas, disepakati untuk menjadi hukum positif kita itu tidak mengabaikan UUD 45 itu sendiri dan terutama Pancasila, yang menekankan prinsip Ketuhana dan keagamaan," jelas Din.

Dia meminta jangan ada produk hukum yang mengabaikan sila pertama Pancasila, bahkan agama.

"Jadi jangan sampai hukum bertentangan dengan Pancasila," pungkas Din.


Komitmen Tolak LGBT

Suasana perayaan dilegalkannya pernikahan LGBT dalam parade ‘Gay Pride’ di Berlin, Jerman, Sabtu (22/7). Prancis, Denmark, Spanyol dan Inggris adalah negara yang lebih dulu dilegalkannya pernikahan sesama jenis sebelum Jerman. (AP/Markus Schreiber)

Ketua DPR Bambang Soesatyo menegaskan komitmennya dalam membendung upaya legalisasi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Namun begitu, ia juga membutuhkan dukungan masyarakat agar tidak ada legalisasi LGBT, apalagi pernikahan sejenis.

Bamsoet--panggilan akrab Bambang Soesatyo--menyatakan hal itu saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Majelis Bin Yahya pimpinan Habib Usman bin Yahya di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Legislator Golkar itu mengatakan, LGBT merupakan perilaku yang menyimpang dari ajaran agama dan melawan kodrat.

"Allah SWT telah menciptakan mahkuknya berpasang-pasangan. Ada laki-laki dan wanita. Ada jantan dan betina," ujar dia, Minggu (28/1/2018).

Bamsoet yang hadir di acara itu untuk mewakili Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menambahkan, pengaruh LGBT menjadi ancaman serius bagi moral bangsa. "Dan ini menjadi tanggung jawab bersama," tegasnya di hadapan ribuan jemaah Majelis bin Yahya.

Bamsoet pada kesempatan itu juga mengajak kalangan kiai, habib, dan ulama untuk ikut menyuarakan kesejukan jelang Pilkada 2019 ataupun Pemilu 2019.

"Saya meminta seluruh jemaah Majelis Bin Yahya mengambil peran untuk menciptakan dan menjaga suasana pesta demokrasi menjadi pesta rakyat yang menggembirakan," pinta Bambang Soesatyo.

Saksikan video di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya