Beras Impor Baru Masuk ke RI pada 11 Februari

Bulog menyatakan ada dua kapal yang masuk dengan bawa 26 ribu ton beras impor berasal dari Vietnam dan Thailand.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Feb 2018, 10:32 WIB
Pekerja mengambil karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (15/1). Wagub Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI akan selalu membeli beras Sulawesi dan Banten karena lebih memprioritaskan beras dari petani. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Beras impor yang didatangkan oleh Perum Bulog baru akan masuk pada 11 Februari 2018. Hal tersebut melebihi waktu yang ditargetkan pemerintah yaitu pada akhir Januari ini.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, pada 11 Februari, rencananya ada dua kapal yang masuk dengan membawa 26 ribu ton beras. Beras yang dibawa kapal tersebut berasal dari Vietnam dan Thailand.

"Belum (masuk). Yang pertama saja itu tanggal 11 Februari direncanakan. Itu dua kapal bawa 26 ribu ton. Itu dari Vietnam dan Thailand," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Dia menjelaskan, lambatnya proses masuk beras impor tersebut karena harus melalui tahap pengumpulan di negara asalnya. Selain itu, waktu perjalanan dari negara asal ke Indonesia juga membutuhkan waktu hingga delapan hari.

‎"Kan tidak langsung, mengumpulkannya lama, pengapalannya lama. ‎Perjalanan 7 sampai 8 hari," ucap dia.

Selain itu, kata Wahyu, kapal yang digunakan untuk mengangkut juga tidak besar, sehingga kapasitas untuk mengangkut berasnya juga terbatas.

"Biasanya jadwalnya datang satu-satu. Banyak kapalnya, saya tidak hafal. Kapalnya ada yang kecil dan besar. Paling besar paling 20 ribu ton. Yang kecil ada yang 5.000 ton, 6.000 ton," kata dia.

Menurut Wahyu, beras impor yang masuk tersebut juga tidak akan langsung didistribusikan ke pasaran atau digunakan dalam operasi pasar. Sebab, proses untuk mendistribusikan beras tersebut harus melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) di tingkat Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian.

"(Beras impor yang masuk) Disimpan di gudang, Itu disimpan, dan akan dikeluarkan pakai rakortas," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Kemendag Tagih Bulog Realisasikan Impor Beras

Pekerja mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (15/1). Wagub Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI akan selalu membeli beras Sulawesi dan Banten karena lebih memprioritaskan beras dari petani. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta Perum Bulog untuk segera merealisasikan impor beras yang telah ditugaskan pemerintah sebesar 500 ribu ton. Sebelumnya, Kemendag menargetkan beras tersebut bisa masuk pada akhir Januari.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengatakan, Kemendag memang telah me‎minta Bulog untuk memenuhi target tersebut. Hal ini agar beras yang masuk bisa segera mengisi cadangan beras pemerintah yang dipakai untuk operasi pasar.

"Kita harapkan akhir Januari sudah masuk karena kita harus menjaga stok Bulog. Bulog kan kita minta untuk melakukan operasi pasar secara masif, sehingga keluar banyak. Itu masalah cadangan pemerintah. Enggak boleh kurang. Jadi Bulog harus segera mengisi,"‎ ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Namun, kepastian beras impor tersebut sudah masuk ke Indonesia atau belum, kata Oke, harus ditanyakan ke Perum Bulog.

"Jadi kita harapkan secepatnya mengisi stok yang kurang ini. Ya itu tanya bulog, masuknya kapan. Itu yang kita harapkan segera masuk," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya