Liputan6.com, Jakarta - Isyana Sarasvati kembali tampil dalam konser orkestra bertajuk "Invitation To The Dance" di Teater Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018). Di konser tersebut, Isyana Sarasvati membawakan dua lagu klasik berjudul "Las filles de Cadix" dan "Fruhlingsstimmen-Walzen Op 410".
Hal itu sangat berbeda jauh dengan lagu pop yang biasa ia mainkan. Lantas, apa kesulitan yang dirasakan Isyana Sarasvati?
Baca Juga
Advertisement
Tak Pernah Kesulitan
"Lebih ke excited sih daripada kesulitan. Kalau mikirin kesulitan terus kayaknya stres sendiri nanti ya. Yang penting kan aku nyanyikan lagu klasik enjoy, jadi enggak pernah merasa kesulitan," kata Isyana Sarasvati.
Advertisement
Reuni
Selain itu, ini juga menjadi momen reunian Isyana Sarasvati dengan musik klasik. Sebelum terjun ke dunia pop, Isyana Sarasvati sempat mendalami vokal soprano.
"Enggak bisa dilupain sih reuniannya, karena jarang dan Kak Avip salah satu orang yang berpengaruh dalam perjalanan musik aku," tuturnya.
Mentor Kecil
Ya, nama yang disebutkan Isyana Sarasvati itu merupakan mentor bernyanyinya sejak masih kecil.
"Kak Avip adalah guru aku dari SD, pokoknya guru aku dari piyik (kecil) adalah Kak Avip, mentor musik aku. Senang banget bisa diajak kolaborasi lagi di awal tahun 2018 ini," ujar Isyana Sarasvati.
Advertisement
Pulang ke Rumah
Oleh karena itu, pelantun "Tetap Dalam Jiwa" ini merasa seperti pulang ke rumah usai menyanyikan lagu klasik.
"Pastinya senang banget ya, setiap menyanyikan lagu klasik, aku selalu merasa pulang ke rumah. Karena aku berawal dari sini," ia mengakhiri.