Liputan6.com, Mukomuko - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Ramdani menyesalkan sikap anarkistis sejumlah warga terhadap petugas pemadam kebakaran (damkar) yang sedang bertugas memadamkan api yang membakar salah satu bangunan rumah di daerah itu.
"Masyarakat bersikap anarkistis, masyarakat melemparkan batu ke mobil pemadam kebakaran. Akibat peristiwa itu, sebagian kaca mobil pemadam kebakaran pecah dan melukai kaki petugas," katanya, dilansir Antara, Kamis (1/2/2018).
Ia menambahkan, perbuatan anarkistis sejumlah warga pada petugas damkar itu terjadi pada saat petugas sedang membantu memadamkan api di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Dia menyatakan, warga yang melempari petugas dengan batu karena merasa kesal keinginan mereka tak dipenuhi. Padahal, kata Ramdani, petugas damkar sudah bekerja sesuai standard operating procedure (SOP).
"Petugas menyiramkan air ke bangunan di samping bangunan rumah yang terbakar untuk mencegah api meluas ke bangunan lain," ujarnya.
Selain itu, katanya, petugas pemadam sedikit mengalami keterlambatan sampai ke lokasi kebakaran karena kondisi jarak tempuh jauh dari ke lokasi rumah yang terbakar.
Tak Ingin Memperpanjang Masalah
Meski dirugikan, ia mengatakan tidak ingin memperpanjang masalah tersebut. Alasannya adalah karena diduga sejumlah warga yang melempar batu itu masih keluarga korban kebakaran.
"Kami kasihan terhadap masyarakat apabila masalah ini dilaporkan ke polisi, karena oknum masyarakat itu keluarga korban kebakaran," ujarnya pula.
Menurutnya, tidak hanya sekali ini petugas pemadam bahaya kebakaran diperlakukan seperti itu di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang.
Ia mengatakan, camat setempat telah mengeluarkan surat edaran agar masyarakat tidak bertindak anarkistis terhadap petugas damkar. Dia berharap ke depan tidak terjadi lagi tindakan anarkistis masyarakat setempat terhadap petugas damkar di daerah itu.
Saksikan video pilihan berikut:
Advertisement