Liputan6.com, Washington DC - Sebuah sebuah jet tempur Rusia dan pesawat mata-mata Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) baru-baru ini dilaporkan hampir bertabrakan di udara.
Dilansir dari laman Time.com pada Kamis (1/2/2018), pesawat Su-27 Flanker milik Rusia bersinggungan dengan pesawat EP-3 Aries II milik AS di atas Laut Hitam pada 29 Januari, dan melakukan manuver berjarak sekitar 5 kaki, atau sekitar 1,6 meter, tulis laporan resmi pemerintah Negeri Paman Sam.
Baca Juga
Advertisement
Departemen Dalam Negeri AS menyebut insiden tersebut sebagai contoh terbaru aktivitas militer Rusia yang melanggar norma dan kesepakatan internasional. Disebutkan pula bahwa pesawat militer AS tidak sedikit pun melanggar aturan penerbangan internasional.
Lebih lanjut, insiden itu disebut sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan kedua negara pada 1972 silam, tentang Pencegahan Insiden Di Dalam dan Di Atas Laut. Kesepakatan tersebut adalah upaya kedua negara untuk menghindari munculnya konflik di laut dan udara.
Secara total, insiden tersebut dilaporkan terjadi beberapa kali selama dua jam 40 menit, di mana juru bicara Angkatan Laut AS mengatakan kepada stasiun televisi CNN, bahwa mereka mengalah atas dasar keselamatan terkait risiko tabrakan di udara.
Namun di sisi lain, Departemen Pertahanan Rusia mengklaim pesawat miliknya terbang sesuai aturan internasional, dan menuduh pesawat militer AS yang lebih dulu mengintervensi jalur penerbangan pada insiden terkait.
Simak video yang menunjukkan persinggungan antara pesawat militer AS dan Rusia di bawah ini:
Rusia Dituduh Mengintervensi Jalur Terbang Pesawat AS
Sebuah rekaman video yang diunggah oleh akun milik Pasukan Angkatan Laut AS Eropa di Twitter, menunjukkan pesawat Su-27 milik Rusia bermanuver zig-zag di sekitar pesawat EP-3.
Manuver zig-zag itu disebut membuat kedua pesawat berjarak hingga 1,6 meter,yakni jarak persinggungan udara yang diklaim terdekat sepanjang sejarah hubungan AS-Rusia.
Militer AS mengklaim jet tempur Rusia memasuki jalur terbang pesawat AS, sehingga memicu terjadinya turbulensi keras.
"Jika dalam insiden tersebut terjadi kesalahan kecil, akibatnya akan sangat fatal, bukan hanya bagi pesawat kami, tapi juga Rusia, dan hal ini sangat tidak berkelas," tegas Kapten Angkatan Laut AS, Bill Ellis, dalam sebuah pernyataan.
Menurutnya, manuver zig-zag yang dilakukan oleh jet tempur Rusia tidak berdasar, dan berisiko memicu konflik di antara kedua negara.
Ini bukan pertama kalinya AS menuding kendaraan militer Rusia berusaha mengintervensi aktivitas militer AS. Tahun lalu, kapal mata-mata Rusia dilaporkan sempat berada dalam posisi sangat dekat dengan kapal patroli AS di Pantai Timur.
Tahun-tahun sebelumnya, persinggungan kendaraan militer kedua negara juga cukup sering terjadi di laut dan udara, dan biasanya berakhir dengan saling adu kecam.
Advertisement