Inflasi Januari 0,62 Persen, IHSG Menguat 36,24 Poin

Delapan sektor saham menghijau sehingga mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau pada sesi pertama.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Feb 2018, 12:24 WIB
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Kamis (1/2/2018). Penguatan IHSG itu terjadi di tengah rilis data inflasi Januari 2018.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis pekan ini, IHSG naik 36,24 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.641,87. Indeks saham LQ45 menguat 0,67 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,21 persen.

Ada sebanyak 217 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 123 saham melemah dan 117 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.658,87 dan terendah 6.624,62.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 233.366 kali dengan volume perdagangan 8,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,1 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 116,67 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.397.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,04 persen dan sektor saham industri dasar susut 0,71 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri menguat 1,83 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menanjak 1,38 persen dan sektor saham keuangan menguat 1,06 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BKSL naik 23,81 persen ke posisi Rp 182, saham SMRA melonjak 5,36 persen ke posisi Rp 1.180, dan saham ASRI menanjak 4,57 persen ke posisi Rp 412.

Sementara itu, saham PNBS tergelincir 4,65 persen ke posisi Rp 82, saham MAMI turun 2,88 persen ke posisi Rp 101 dan saham TPIA tergelincir 2,68 persen ke posisi Rp 6.350.

Sebagian besar bursa Asia bervariasi kecuali indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,31 persen dan indeks saham Shanghai susut 1,34 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,31 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,38 persen, dan catatkan penguatan terbesar, indeks saham Singapura menguat 0,07 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,67 persen.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Januari 2018 sebesar 0,62 persen. Adapun untuk inflasi tahun kalender 2018 sebesar 0,62 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,25 persen.

"Inflasi Januari 2018 ini lebih rendah dibandingkan Januari 2017 yang sebesar 0,98 persen. Akan tetapi lebih tinggi dibandingkan Januari 2016 ada inflasi 0,51 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Kamis pekan ini.

BPS melaporkan dari 82 kota yang masuk dalam perhitungan, 79 kota alami inflasi, sedangkan tiga kota alami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 1,42 persen. Sedangkan terendah di Tangerang sebesar 0,04 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Awal Sesi, IHSG Naik 19,72 Poin

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Pergerakan IHSG menguat ini ikuti bursa saham global.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 1 Februari 2018, IHSG naik 19,72 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.625,35. Pada pembukaan, IHSG naik 44,05 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.648,91. Indeks saham LQ45 menguat 0,73 persen ke posisi 1.113,86. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 161 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 38 saham melemah dan 97 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.649,95 dan terendah 6.624,62.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 40.329 kali dengan volume perdagangan saham 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 967,7 miliar. Invstor asing melakukan aksi beli Rp 13 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.393.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar melemah 0,42 persen. Sektor saham aneka industri naik 1,22 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,81 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,92 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham BKSL naik 10,88 persen ke posisi Rp 163, saham DGIK melonjak 6,58 persen ke posisi Rp 81, dan saham IKAI menanjak 3,45 persen ke posisi Rp 120 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SMBR melemah 10,81 persen ke posisi Rp 3.300, saham CAMP susut 3,82 persen ke posisi Rp 755, dan saham PNBS turun 3,49 persen ke posisi Rp 83.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,23 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,43 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Kemudian, indeks saham Shanghai naik 0,15 persen, indeks saham Singapura menguat 0,10 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,75 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya