Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta menggandeng Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk pengoperasian moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, selain membangun infrastruktur transportasi kelas dunia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga mendorong PT MRT Jakarta untuk menciptakan SDM berkelas dunia.
SDM tersebut diharapkan siap dan andal dalam mengoperasikan moda transportasi massal tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"MRT kita harapkan selain membangun infrastruktur kelas dunia, juga SDM kelas dunia. Oleh karena itu, disiapkan (SDM) untuk mengoperasional di MRT kita," ujar dia di Gedung Balai Agung, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Sementara itu, Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, MTR Hong Kong telah memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam mengoperasikan moda transportasi massal tersebut.
Bahkan, menurut dia, MTR yang ada di Hong Kong merupakan salah satu transportasi terbaik di dunia dan telah memiliki akademi yang membina SDM di bidang transportasi.
"Selain membangun transportasi kelas dunia, mereka juga harus punya SDM terbaik dunia. MTR Hong Kong juga mengoperasikan kereta dengan properti," kata dia.
Upaya tersebut salah satunya untuk meningkatkan kualitas SDM. MRT Jakarta akan mengirim SDM tersebut ke Hong Kong untuk didik dan pelatihan mengoperasikan secara langsung MRT.
"Kita akan mengirim beberapa senior manajemen kita ke Hong Kong untuk dididik dan on job training. Karena orang kita--meski berpengalaman--tapi belum secara real mengoperasikan MRT dan menghadapi ketika terjadi situasi tertentu. Ke depan kita lihat seperti apa, karena keunggulan MRT Hong Kong ini safety-nya," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ini Proyek Jumbo yang Akan Selesai di 2018
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menyebut ada beberapa megaproyek infrastruktur yang akan selesai pada 2018. Beberapa di antaranya adalah tol Trans Jawa, Bandara Kertajati, dan Mass Rapid Transit (MRT) untuk Asian Games.
"Beberapa proyek akan memasuki tahapan akhir dan selesai pada 2018. Tapi juga akan dimulai pembangunan beberapa proyek baru," ujar Bambang saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Dia menyebut, tahun depan harus menjadi tahap akhir dari proyek tol Trans Jawa dengan nilai investasi sekitar Rp 44 triliun itu. Pemerintah menargetkan Jakarta-Surabaya tersambung tol Trans Jawa pada akhir 2018.
"Kita sudah komitmen dan sepakat, Jakarta sampai Surabaya terkoneksi Trans Jawa pada akhir 2018," mantan Menteri Keuangan itu menerangkan.
Proyek infrastruktur berikutnya, Bambang mengatakan, Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, diharapkan beroperasi pada 2018. Menurutnya, Bappenas melalui program Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) membantu Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mencari investor bandara senilai Rp 25 triliun itu.
"Dari luas, bandara ini lebih luas dari Soekarno-Hatta, dan relatif lebih mudah membangun tiga landasan pacu (runway). Adapun Bandara Soetta sedang berusaha membangun runway ketiga namun harus membebaskan tanah dengan nilai triliunan rupiah," jelasnya.
"Bandara Kertajati sudah dalam tahap pengembangan dengan mulai satu runway dan akan beroperasi pada Juni 2018," Bambang menambahkan.
Advertisement