Liputan6.com, Jakarta - PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) tengah mempercepat proses pembebasan lahan bagi pembangunan proyek Jalan Tol Batang-Semarang.
Pada akhir Januari, PT JSB melakukan eksekusi bagi 52 bidang tanah di Desa Ngawensari, Kabupaten Kendal, atau di lokasi seksi 3 pembangunan jalan tol Semarang Batang.
Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Kendal, masyarakat menyerahkan sejumlah bidang tanah yang dibutuhkan secara sukarela kepada negara. Sehingga, eksekusi berjalan dengan sangat kondusif tanpa memerlukan alat berat.
General Manager Keuangan, SDM dan Umum PT JSB Nana Sumarsana apresiasi kepada masyarakat yang menyerahkan lahan serta bangunannya secara demi kelangsungan pembangunan proyek Jalan Tol Batang-Semarang, sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
Baca Juga
Advertisement
Dia menuturkan, pembebasan 52 bidang tanah ini sangat penting mengingat, kemajuan pembangunan konstruksi Jalan Tol Batang-Semarang sudah mencapai 68,62 persen hingga akhir Januari 2018. Kemudian kemajuan pengadaan lahan sudah tercatat sebesar 98,17 persen.
"Dengan adanya acara hari ini (eksekusi lahan), progres pengadaan lahan semakin meningkat. Kami juga mengucapkan terima kasih karena eksekusi hari ini tidak diwarnai oleh kekerasan. Inilah cara yang humanis, dengan melakukan pendekatan, tanpa harus mencederai siapapun," ucap dia, Kamis (1/2/2018).
Pada kesempatan yang sama, Panitera Pengadilan Negeri Kendal sekaligus ketua eksekusi, Soedi, membacakan berita acara terhadap 52 bidang tanah yang dibebaskan tersebut.
Dia menuturkan, 49 bidang tanah sudah mengambil uang ganti rugi setelah melakukan konsinyasi. Sedangkan tiga bidang tanah sisanya melakukan penandatanganan berita acara belakangan.
Sementara itu, Kepala Desa Ngawensari M. Muhyiddin mengatakan, pada awalnya masyarakat ragu untuk memberikan lahannya. Namun setelah dilakukan komunikasi yang intens dengan pihak-pihak terkait, akhirnya masyarakat menyetujui dan menyerahkan lahannya untuk kepentingan negara.
"Setelah lahannya diserahkan kepada negara, masyarakat melakukan doa bersama agar proses pembangunanan jalan tol cepat selesai, sehingga besar harapannya akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar jalan tol," tutur Muhyiddin.
Jalan Tol Batang-Semarang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 75 Km yang dibagi menjadi 5 seksi; Seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 Km), Seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 Km), Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km).
Kemudian Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km). Ini sesuai rencana di bangun lima gerbang tol yaitu Gerbang Tol (GT)Tulis, GT Weleri , GT Kendal , GT Kaliwungu dan GT Kalikangkung.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tol Ngawi-Kertosono Resmi Beroperasi Februari 2018
Sebelumnya, proyek Tol Ngawi-Kertosono bakal diresmikan Februari 2018. Sebelumnya, PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) selaku pengelola proyek tol telah menggelar Festival Jalan Tol pada awal bulan Januari 2018 sebagai sosialisasi ke masyarakat.
Adanya tol ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi terutama dalam distribusi barang dan jasa.
"Jalan Tol Trans Jawa, khususnya ruas Ngawi-Kertosono diharapkan membawa peranan penting dalam peningkatan tingkat efisiensi biaya distribusi barang dan jasa serta berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia khususnya di koridor jalan tol dan Pulau Jawa," kata Direktur Utama PT NKJ Iwan Moedyarno, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 27 Januari 2018.
Lebih lanjut, jelang akhir Januari 2018, PT NKJ selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan pembangunan fisik mencapai 98,5 persen. Sedangkan dari aspek pembebasan lahan, PT NKJ telah membebaskan 99 persen dari seluruh kebutuhan lahan untuk proyek tol sepanjang 87 km.
Iwan mengatakan, dalam rangka mempercepat pembangunan, pihaknya berusaha mengebut sejumlah pekerjaan yang sedang memasuki tahap finishing. Di antaranya, intersection dengan jalan nasional, penyelesaian gerbang tol, guardrail, rambu, patok STA dan marka jalan, serta pembangunan rest area.
Secara keseluruhan,Tol Ngawi-Kertosono memiliki tiga Gerbang Tol (GT) yang menerapkan sistem transaksi tertutup. Ketiga GT itu yakni GT Madiun, GT Caruban, dan GT Wilangan. Tol ini hanya melayani pembayaran elektronik.
Dia mengatakan, Tol Ngawi-Kertosono dengan total panjang 87 Km, untuk ruas Ngawi-Wilangan sepanjang 49,5 km dikerjakan pembangunannya oleh PT NKJ dengan nilai investasi Rp 3,83 triliun. Sisanya yakni, ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 37 km dikerjakan dan sumber pendanaannya ditanggung oleh pemerintah.
Advertisement