Liputan6.com, Jakarta Anda salah jika berpikir pertempuran melawan obesitas harus berakhir di meja operasi, dengan bypass lambung.
"Latihan dan makan porsi yang lebih kecil harus menjadi bagian dari perubahan gaya hidup Anda agar lebih sukses setelah operasi penurunan berat badan," kata Direktur Weight Loss Surgical di Penn State Medical Center, di Hershey, Pa, Dr Ann Rogers dikutip dari laman WebMD pada Jumat, 2 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Pasien obesitas juga harus terus melakukan tindak lanjut dengan dokternya. "Ada banyak bukti bahwa hasilnya lebih baik jika pasien yang pernah obesitas itu menemui dokter mereka secara teratur setelah operasi," kata Rogers.
Beberapa orang takut akan komplikasi potensial dari operasi penurunan berat badan, tapi untuk sebagian besar, lebih aman daripada memilih menjalani hidup sebagai obesitas, lanjut Rogers.
Obesitas Sebaiknya Diet daripada Operasi
Dokter biasanya menganjurkan pasien mencoba berbagai jenis diet dan olahraga setidaknya selama lima tahun sebelum mempertimbangkan operasi penurunan berat badan, bagi yang obesitas.
Mereka juga biasanya memiliki setidaknya satu masalah kesehatan serius terkait berat badan, seperti diabetes, atau indeks massa tubuh (BMI) 35 atau lebih. BMI adalah perkiraan kasar lemak tubuh seseorang berdasarkan tinggi dan berat badan.
"Sebagian besar pasien kami telah mencoba diet dan olahraga seumur hidup mereka. Namun, banyak dari mereka masih kelebihan berat badan atau obesitas sejak sekolah menengah," kata Rogers
Beberapa orang tidak memenuhi syarat untuk operasi penurunan berat badan, termasuk masalah medis yang tidak dapat diobati yang menyebabkan mereka terus bertambah berat badan dan mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental yang terkontrol dengan buruk.
Kesimpulannya, jalanilah pola hidup sehat sedini mungkin, terlebih bagi orang yang obesitas. Jangan sampai Anda berakhir di meja operasi karena pola hidup yang buruk.
Advertisement