Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan mengekspor benang dan alas kaki ke Spanyol dan Thailand. Total nilai ekspor dari kedua komoditas tersebut mencapai US$ 3,1 juta.
Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bachrul Chairi mengatakan, ekspor produk benang dilakukan oleh PT Dasar Rukun senilai US$ 1,1 juta ke Spanyol. Sementara itu, PT Wangta Agung akan mengekspor produk alas kaki senilai US$ 2 juta ke Thailand.
"Penandatanganan misi pembelian ini dilakukan antara dua perusahaan asal Indonesia dengan dua importir melalui perwakilan perdagangan di Barcelona, Spanyol dan Bangkok, Thailand dengan total sebesar US$ 3,1 juta,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Misi pembelian tersebut, ucap Bachrul, adalah salah satu skema kegiatan promosi dagang yang dilakukan Kemendag untuk membantu para pelaku ekspor Indonesia dalam melakukan kesepakatan dan atau transaksi bisnis dengan para importir di luar negeri.
Total perdagangan Indonesia-Thailand periode Januari-November 2017 mencapai US$ 14,43 miliar. Nilai ini naik dibandingkan periode yang sama di 2016 yang sebesar US$ 12,93 miliar.
Adapun total perdagangan Indonesia-Spanyol periode Januari-November 2017 sebesar 2,31 miliar. Nilai ini naik dibandingkan pada periode yang sama di 2016 sebesar US$ 1,84 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ekspor RI Jauh Tertinggal dari Malaysia dan Thailand
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ekspor Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Bahkan kini ekspor Vietnam telah mengalahkan Indonesia.
Jokowi mengungkapkan, nilai ekspor Thailand telah mencapai US$ 231 miliar, kemudian susul Malaysia sebesar US$ 184 miliar dan Vietnam US$ 160 miliar. Adapun nilai ekspor Indonesia saat ini baru sekitar US$ 145 miliar.
"Coba lihat Thailand, ini angka ekspor 2016-2017. US$ 231 miliar ini Thailand. Malaysia US$ 184 miliar, Vietnam US$ 160 miliar, kita US$ 145 miliar. Ini fakta, negara sebesar kita ini kalah dengan Thailand yang penduduknya 68 juta, Malaysia 31 juta penduduknya, Vietnam 92 juta, dengan resource, dengan SDM yang sangat besar, kita kalah," ujar dia di Istana Negara, Jakarta (31/1/2018).
Melihat angka-angka tersebut, Jokowi mengatakan ada yang salah dengan aktivitas ekpor yang selama ini dijalankan Indonesia. Sebab, dengan jumlah penduduk yang besar, harusnya Indonesia bisa menghasilkan lebih banyak produk yang bisa diekspor ke negara lain.
"Ini ada yang keliru, ini yang harus diubah. Kalah dengan Thailand penduduknya 68 juta penduduk bisa ekspor US$ 231 miliar, Malaysia US$ 184 miliar, Vietnam juga sama, baru beberapa tahun merdeka bisa ekspor US$ 160 miliar. Ini perlu saya ulang-ulang supaya kita sadar ada yang keliru dan banyak yang keliru. Yang rutinitas kita lakukan bertahun-tahun tanpa ada perubahan apa pun," jelas dia.
Jika rutinitas yang terkait dengan kegiatan ekspor ini terus dibiarkan dan tidak diubah menjadi lebih baik dan efektif, maka Indonesia akan tertinggal dari negara-negara antara lain Laos dan Kamboja.
Advertisement