Liputan6.com, Palembang - Sriwijaya FC mengantisipasi berbagai kemungkinan pada 8 besar Piala Presiden 2018. Salah satunya dengan berlatih adu penalti.
Laskar Wong Kito memperebutkan tiket semifinal Piala Presiden melawan Arema FC di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Persiapan adu penalti Sriwijaya FC digelar untuk menutup latihan pagi dan sore di Stadion Madya Bumi Sriwijaya, Kamis (1/2/2018). "Kita ingin mematangkan mental pemain yang akan ditugaskan sebagai eksekutor jika pertandingan harus diselesaikan adu penalti," ujar pelatih kiper Sriwijaya FC, Kurnia Sandy.
Adu penalti berpeluang terjadi karena perempat final Piala Presiden hanya melangsungkan satu pertandingan dan tanpa perpanjangan waktu.
"Kalau teknik saya rasa sama saja, karena yang paling penting itu mental. Kalau sudah terbiasa dilatih, Insya Allah berhasil," jelas Kurnia Sandy.
Calon Eksekutor
Beberapa pemain Sriwijaya FC yang bergiliran melakukan penalti di antaranya Makan Konate, Esteban Vizcarra, Zalnando, Manuchekhr Dzhalilov, Alfin Tuasalamony, dan Hamka Hamzah.
Pelatih Rahmad Darmawan mengatakan, skema adu penalti ini sengaja dipersiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Namun, dia menyatakan anak asuhnya akan berusaha meraih kemenangan dalam waktu normal.
"Arema tim kuat, mereka pasti banyak didukung suporter. Kita juga harus bersiap menghadapi karena segala kemungkinan yang bisa terjadi," tandasnya.
Advertisement
Persiapan Lain
Selain mempersiapkan skenario adu penalti, tim pelatih Sriwijaya FC juga berusaha memperbaiki kekurangan tim. Di antaranya penyelesaian akhir dan transisi dari menyerang ke bertahan. (Indra Pratesta)