Bakteri Pemakan Daging Renggut Nyawa Liam Usai Jatuh dari Sepeda

Liam Flanagan, bocah 8 tahun meninggal karena penyakit pemakan daging akibat infeksi luka dari kecelakaan sepeda.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Feb 2018, 16:00 WIB
Liam terinfeksi bakteri pemakan daging, yang membuat dirinya meninggal. (GoFundMe)

Liputan6.com, Oregon, Amerika Serikat Nyawa Liam Flanagan, 8, harus terenggut akibat penyakit yang disebabkan bakteri pemakan daging (flesh-eating disease). Bakteri pemakan daging itu muncul pada luka yang diderita Liam setelah ia terjatuh dari sepeda.

Jalanan curam yang melintasi peternakan milik kelurganya di Spring Creek, Oregon, Amerika Serikat membuat bocah tersebut tidak mampu mengendalikan sepedanya dengan baik. Akibatnya dia terjatuh dan mengalami luka di paha bagian atas.

Luka itu kemudian dijahit oleh dokter. Kejadian ini terjadi pada Sabtu, 13 Januari 2018.

Delapan hari kemudian, Liam meninggal dunia akibat infeksi yang terjadi pada lukanya.

Dari luka kecelakaan sepeda, muncul fasciitis nekrosis, infeksi dari bakteri pemakan daging, dilansir dari Patch, Jumat (2/2/2018).

Pada saat itu, dokter baru menyadari apa yang sedang terjadi pada tubuh Liam. Sayangnya, sudah terlambat. Bocah itu sudah meninggal.

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Alat kelamin membengkak

Liam menerima tujuh jahitan, tapi luka menimbukan infeksi bakteri pemakan daging. (GoFundMe)

Liam adalah siswa kelas dua di Pilot Rock Elementary School. Ia mencintai binatang dan selalu bermain dengan kambing di peternakan keluarga. Hal yang paling disukainya adalah Batman. Seluruh ruangan kamar Liam bertema superhero.

"Dia adalah Batman kecilku," kata Sara.

Liam juga suka mengendarai sepeda. Sebelumnya, ia tidak pernah terjatuh dari sepeda. Ketika mendengar Liam terjatuh dari sepeda, Sara panik. Liam harus menerima tujuh jahitan.

Setelah mendapat jahitan, keesokan harinya Liam mengeluh luka itu terasa sakit. Sara merespons wajar. Luka yang dijahit memang belum sembuh. Bocah itu terus mengeluh tentang rasa sakitnya.

Pada Rabu, 17 Januari 2018, Liam mengeluh, ada yang tidak beres dengan alat kelaminnya. Alat kelamin Liam membengkak. Suami Sara kemudian melepas perban yang menutupi luka jahitan.

"Kelihatannya seperti gangren (kondisi jaringan tubuh mati karena aliran darah tidak mengalir)," kata suami Sara.

Ia kemudian membawa Liam ke rumah sakit terdekat dan harus menjalani operasi darurat. Di rumah sakit terdekat tidak ada fasilitas lengkap untuk operasi. Liam pun diterbangkan ke Doernbecher Children's Hospital di Portland.

Ia tiba pada Kamis, 18 Januari 2018 pagi dan langsung dioperasi.


Infeksi bakteri mematikan

Meski sudah dioperasi, kondisi Liam memburuk. (GoFundMe)

Liam mengalami infeksi bakteri mematikan yang menghancurkan jaringan lunak di bawah kulit dan menyebar dengan cepat. Ini bisa sangat mematikan dalam waktu yang sangat singkat.

Ahli bedah kemudian memotong beberapa jaringan rusak pada tubuh Liam. Liam diberi antibiotik. Pada Jumat, 19 Januari 2018 malam, Liam terbangun karena perutnya sakit.

Ia kembali menjalani operasi. Ahli bedah mengangkat jaringan dan otot dari bagian paha dan pinggulnya. Keesokan paginya, pada Minggu, 20 Januari 2018, ahli bedah memotong jaringan rusak di ketiaknya.

Meski sudah mendapat penanganan, kondisi Liam semakin memburuk. Liam sekarat. Dokter mengatakan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa lagi untuk Liam.

Bakteri pemakan daging berada di antara kulit dan otot. Kondisi ini melepaskan protein ke dalam darah dan menyebarkan bakteri.

"Ini sangat mengerikan, mengerikan sekali," ungkap Sara.

Jenazah Liam dikremasi pada 10 Februari 2018.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya