Sakit Hati Ditegur, Siswa Pukul Guru Seni Rupa hingga Tewas

Rumah sakit menyatakan guru seni rupa yang dianiaya siswanya itu mengalami mati batang otak sebelum meninggal.

Oleh JawaPos.com diperbarui 02 Feb 2018, 12:29 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (iStockphoto)​

Sampang - Peristiwa pilu kembali mencoreng dunia pendidikan Indonesia. Seorang siswa tega menganiaya gurunya hingga tewas. Pemicunya sepele, si murid tidak terima ditegur gurunya karena berisik di dalam kelas.

Kasus tersebut terjadi di SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur (Jatim), Kamis, 1 Februari 2018, sekitar pukul 13.00 WIB. Korban bernama Ahmad Budi Cahyono yang merupakan guru mata pelajaran seni rupa. Sedangkan, penganiayanya berinisial MH yang masih duduk di bangku kelas XI.

Berdasar keterangan yang diperoleh kepolisian dari Kepala SMAN 1 Torjun Sampang, awalnya Budi mengisi materi seni lukis. "Itu sesi jam terakhir," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada JawaPos.com, Jumat (2/2/2018) pagi.

Saat pelajaran berlangsung, MH tidak mendengarkan materi yang disampaikan Budi. Dia mengganggu teman-teman sekelasnya. "Dia (MH) mencoret-coret lukisan teman-temannya," ucap Barung.

Melihat tingkah usil itu, guru seni rupa itu kemudian menegur MH. Namun bukannya diam, MH justru semakin menjadi-jadi mengganggu teman-temannya. Budi kemudian mengambil cat lukis dan mencoret pipi MH.

 

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

 


Polisi Amankan Siswa Penganiaya Guru

Guru SMAN 1 Torjun Sampang Ahmad Budi Cahyono yang tewas dianiaya muridnya. (Istimewa JawaPos.com)

Rupanya, apa yang dilakukan sang guru itu tidak bisa diterima MH. Sejurus kemudian dia memukul Budi. Aksi penganiayaan itu sempat dilerai para guru dan teman-teman sekelas MH.

"Korban kemudian diminta kepala sekolah ke ruang guru untuk menjelaskan duduk perkara yang terjadi," ucap Barung.

Saat berbincang dengan Budi, Kepala SMAN 1 Torjun Sampang tidak melihat adanya luka di tubuh maupun wajah Budi. Budi pun dipersilakan pulang terlebih dahulu. Tidak lama berselang, sekolah mendapat kabar dari keluarga korban bahwa Budi mengeluh sakit di leher.

"Selanjutnya korban tidak sadarkan diri dan langsung dirujuk ke RSUD dr Soetomo," ungkap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1992 tersebut.

Kamis malam, sekitar pukul 21.40 WIB, polisi mendapat kabar bahwa Budi sudah meninggal dunia. Keterangan yang disampaikan para guru kepada polisi, rumah sakit sempat menyatakan Budi mengalami mati batang otak sebelum meninggal, sehingga seluruh organnya tidak berfungsi.

Polisi sendiri sudah mengamankan MH di rumahnya. "Yang bersangkutan sudah diamankan Polres Sampang dan saat ini masih dimintai keterangan," kata Barung.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya