Liputan6.com, Surabaya - DPD PDIP Jawa Timur menyiapkan 700 ribu saksi untuk mengawal perolehan suara pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur di Pilkada Jatim 2018.
"Mereka akan bertugas di semua tempat pemungutan suara (TPS), semua kelurahan dan desa," ujar Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari di Surabaya, Kamis 1 Februari 2018.
Advertisement
Dalam waktu dekat, dia mengaku akan memulai rekrutmen saksi sekaligus membekalinya dengan pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyambut Pilkada Jatim.
Kendati demikian, kata dia, sebagian besar para saksi sudah punya pengalaman bekerja saat Pilkada kota dan kabupaten, pemilu legislatif maupun pemilihan presiden.
"Yang jelas, dari sekitar 64 ribu TPS akan dijaga dua saksi atau lebih. Belum termasuk relawan Gus Ipul-Puti," ucap politikus wanita yang juga anggota DPRD Jatim tersebut.
PDIP Jatim ingin memastikan bahwa Pilkada Jatim 2018 berlangsung jujur dan adil, tak ada politik uang maupun segala bentuk kecurangan.
Selain itu, partainya mengajak semua pihak untuk menjaga proses demokrasi di Pilkada Jatim agar berlangsung baik, benar dan menggembirakan.
"Semua kekuatan PDIP, saksi, relawan Gus Ipul dan Mbak Puti akan bekerja maksimal, dengan mengajak rakyat untuk memilih pasangan tersebut. Di saat coblosan, kami menjaga suara agar tidak ada kecurangan," katanya dia dikutip dari Antara.
Simulasi Pengamanan Pilgub Jatim
Sementara itu, Polres Ponorogo menggelar simulasi pengamanan Rabu 31 Januari 2018. Sebanyak 250 personel dilibatkan dalam kegiatan simulasi ini.
Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi mengatakan, simulasi ini untuk menyamakan persepsi antar perwira-perwira pengendali di lapangan agar item-item tadi bisa disaksikan.
"Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan, bagaimana penanganannya sehingga tidak salah prosedur," tuturnya.
Menurutnya, saat Pilgub Jatim nanti ada 705 personel yang dilibatkan untuk proses pengamanan di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di bumi reog.
"Ada 705 personel yang dilibatkan nanti saat pencoblosan," katanya.
Ditanya terkait pengamanan ini apakah adanya potensi kerawanan di Ponorogo? AKBP Suryo yakin Ponorogo termasuk wilayah yang aman dan kondusif.
"Insya Allah tidak ada potensi, namun karena Ponorogo ini situasi rawan bencana saja mungkin pada saat pengiriman dan penarikan logistik ke TPS yang perlu pengamanan dan pengawalan,” ucapnya.
Ia menambahkan ada enam polsek yang rawan bencana bahkan untuk dropping logistik harus menggunakan kendaraan roda dua atau malah jalan kaki tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement