Boyolali - Jalur pendakian Gunung Merbabu akan ditutup selama sebulan penuh pada Februari. BTNG Merbabu sudah menyatakan pendakian ke gunung yang bersebelahan dengan Merapi itu ditutup guna pemulihan ekosistem di sana.
Informasi tentang penutupan ini pun sudah menyebar ke kalangan pendaki. Salah satunya, Daud (22), pendaki asal Jakarta yang mengaku sudah mendengar informasi tentang penutupan pendakian Merbabu ini sejak pertengahan Januari lalu.
Berbekal informasi itu, dia dan lima orang temannya segera merencanakan pendakian sebelum penutupan.
Baca Juga
Advertisement
"Dengarnya (tentang penutupan) sudah lama sih. Makanya segera kami atur pendakian ke Merbabu ini sebelum ditutup," ujarnya saat ditemui di basecamp Gancik, Selo, Kamis, 1 Februari 2018 kepada Solopos.com.
Keenam pendaki itu naik gunung sejak Selasa, 30 Januari 2018 dan turun pada Rabu, 31 Januari 2018. Selanjutnya, mereka menginap semalam di basecamp Gancik sebelum melanjutkan pendakian ke Merapi pada Kamis.
Sementara itu, salah satu pengelola basecamp di Gancik, Parlan (33), mengatakan banyak pendaki yang memanfaatkan waktu menjelang penutupan untuk mendaki Gunung Merbabu untuk menikmati pendakian ke Merbabu. Dia menyebutkan, pada 29 Januari ada ratusan pendaki yang melintas di jalur tersebut.
"Mereka (pendaki) yang naik pada 29 Januari rata-rata bilang bahwa mereka tahu akan ada penutupan pendakian. Makanya mereka memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di pengujung Januari," ujarnya.
Setelah 29 Januari itu nyaris tak ada lagi pendaki yang mendaki Gunung Merbabu. Hanya ada seorang pendaki wanita yang berencana mendaki pada Rabu, 31 Januari 2018. Namun, setelah ia diberi informasi mengenai penutupan jalur, sang pendaki tersebut mengurungkan niat.
"Katanya dia datang ke Merbabu untuk memastikan kebenaran informasi penutupan. Setelah kami pastikan informasi itu benar, dia menitipkan tas carrier ke basecamp dan hanya berfoto-foto di Gancik Hilltop (tak jauh dari basecamp)," imbuh Parlan.
Sejak Rabu, dirinya memang sudah melarang pendaki naik Merbabu. Hal itu berdasarkan imbauan dari BTNG Merbabu.
Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.
Sanksi bagi Pendaki Nekat
Semua jalur pendakian Gunung Merbabu ditutup selama sebulan, yakni 1-28 Februari 2018. Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu mengeluarkan kebijakan ini untuk menata kembali jalur yang dinilai sudah terlalu dalam, sehingga membahayakan pendaki.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu Edy Sutiyarto menegaskan, BTNG akan menindak para pendaki yang masih nekat naik ke puncak Gunung Merbabu.
"Saya rasa para pencinta alam sudah mengetahui tentang penutupan pendakian ke Merbabu pada semua jalur karena sudah kami informasikan jauh-jauh hari melalui media dan sukarelawan," tegas Edy didampingi Kasubbag TU BTNG Merbabu Johan Setiawan, saat ditemui wartawan di resor Selo BTNG Merbabu, Kamis, 1 Februari 2018, kepada Solopos.com.
"Tapi jika ada yang nekat dan ketahuan naik, di mana pun posisinya akan kami suruh turun," dia menambahkan.
Menurut Edy, sanksi tersebut merupakan sanksi sosial agar pendaki benar-benar memahami tujuan penutupan pendakian, yakni untuk pemulihan ekosistem di kawasan Gunung Merbabu.
Sementara itu, pada masa penutupan pendakian Gunung Merbabu ini BNTG akan melakukan serangkaian kegiatan, di antaranya pemeliharaan jalur dan bersih gunung. Terkait hal tersebut, BNTG Merbabu mengumpulkan para sukarelawan pengelola basecamp di jalur Selo untuk mengikuti pembekalan.
"Sukarelawan ini kami kumpulkan untuk menguatkan kebersamaan sekaligus diberi sosialisasi serta pembekalan patroli, dan kegiatan selama penutupan," Edy mengatakan.
Advertisement
Jalur-Jalur ke Gunung Merbabu
Sosialisasi ini dilakukan tak hanya di Selo, tetapi juga di Ampel, Wekas, Wonolelo, dan Kopeng. Di setiap tempat itu, BNTG Merbabu memberikan bantuan perlengkapan seperti sepatu, kaus, topi, dan ransel agar para sukarelawan lebih bersemangat dalam kegiatan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, selama Februari 2018, pendakian ke gunung Merbabu akan dilarang di seluruh jalur pendakian TNG Merbabu selama bulan tersebut. Hal itu dilakukan untuk pemulihan ekosistem di kawasan TNG Merbabu.
Keputusan penutupan jalur pendakian Merbabu ini tertuang dalam surat edaran Balai Taman Nasional (BTNG) Merbabu Nomor 03/T.35/TU/MANF/01/2018 yang ditandatangani Kepala Balai, Edy Sutiyarto pada 5 Januari 2018.
Penutupan tersebut meliputi lima jalur yang ada, meliputi jalur Selo di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Magelang, jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan, Semarang, jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Semarang, dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Magelang.
Simak video pilihan berikut ini: