Guru di Madura Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Murid

Seorang guru di Madura meninggal dunia usai dianiaya muridnya. Apa sebabnya?

oleh Mevi Linawati diperbarui 02 Feb 2018, 15:21 WIB

Patroli, Sampang - Diduga menganiaya muridnya, seorang guru SMA Negeri di Torjun, Sampang, Madura, meninggal dunia. Awalnya, sang guru dinyatakan mengalami patah leher dan pecah pembuluh darah otak hingga harus dirujuk ke RSUD Dokter Soetomo Surabaya.

Seperti ditayangkan Patroli Siang, Jumat (2/2/2018), Budi Cahyono, guru kesenian di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura tersebut sebelumnya sempat dirawat di RSUD Sampang dengan kondisi patah leher dan pecah pembuluh darah otak. Diduga, kematian guru kesenian tersebut akibat dianiaya oleh muridnya. Sang murid tidak terima ditegur ketika tidur saat jam pelajaran berlangsung.

Pihak keluarga membawa jenazah Budi Cahyono untuk dimakamkan di kampung halamannya di Sampang. Madura. Didampingi sang kakak, istri korban yang sedang hamil empat bulan terlihat amat terpukul. Sebelum masuk rumah sakit, usai penganiayaan itu korban mengeluh sakit dan muntah-muntah.

Sementara di SMA Negeri 1 Torjun Sampang, tempat korban mengajar, saat ini tengah berduka. Penganiayaan itu terjadi saat jam sekolah.

Pelaku yang emosi ditegur oleh korban, memukul bagian kepala korban. Korban jatuh hingga membentur tempat duduk di halaman sekolah.

Saat ini pihak kepolisian sudah menahan sang murid untuk menyelidiki kasus yang membuat guru kesenian itu meninggal dunia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya