Saham Bank Angkat IHSG Naik 30,36 Poin

Investor asing meski melakukan aksi jual Rp 642 miliar di seluruh pasar tidak berdampak ke laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Feb 2018, 16:20 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Hal itu ditopang sektor saham aneka industri, perdagangan dan keuangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (2/2/2018), IHSG naik 30,36 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.628,82. Indeks saham LQ45 menguat 0,62 persen. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat kecuali indeks saham Pefindo turun 0,06 persen.

Ada sebanyak 198 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 167 saham melemah dan 116 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan saham Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.655,61 dan terendah 6.621,44.

Total transaksi perdagangan saham 345.688 kali dengan volume perdagangan saham 11,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 642 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.445.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar susut 0,92 persen dan sektor saham konstruksi melemah 0,22 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri menanjak 1,19 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan dan keuangan.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham ENRG naik 17,37 persen ke posisi Rp 196, saham PNBS melonjak 6,25 persen ke posisi Rp 85, dan saham BRMS menguat 6,17 persen ke posisi Rp 86.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TKIM melemah 4,54 persen ke posisi Rp 4.630, saham ITMG tergelincir 3,9 persen ke posisi Rp 29.600 dan saham BRPT turun 3,7 persen ke posisi Rp 2.600 per saham.

Bursa saham Asia sebagian melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,12 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,90 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,49 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,30 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,44 persen.

Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen dari saham bank. Ada penguatan di sejumlah saham bank antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

"Sektor bank cukup banyak bobot terhadap IHSG. Pelaku pasar domestik percaya diri laporan keuangan bank kuartal IV cukup bagus. Ini ditunjukkan dari bank buku 4 naik," ujar Aditya saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, ia menambahkan sektor internal lebih mendorong laju IHSG ketimbang eksternal. Apalagi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve sudah menetapkan suku bunga stabil.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek, Jakarta, Jumat (25/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Jumat (25/11) naik 5,3 (0,10 persen) ke level 5.112,9. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Pergerakan IHSG ini berkebalikan dengan pasar saham di kawasan Asia.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat 2 Februari 2018, IHSG naik 40,35 poin atau 0,63 persen ke posisi 6.639,70. Indeks saham LQ45 menguat 0,81 persen ke posisi 1.113,84. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 137 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 38 saham melemah dan 87 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.642,41 dan terendah 6.632,82.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.290 kali dengan volume perdagangan saham 302 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 293,9 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 2 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.419.

Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat. Sektor saham keuangan naik 1,37 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham aneka industri menanjak 1,02 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,82 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham INRU naik 25 persen ke posisi Rp 625, saham ALTO melonjak 23,48 persen ke posisi Rp 600, dan saham BPFI menanjak 16,67 persen ke posisi Rp 700 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INTD melemah 18,52 persen ke posisi Rp 550, saham CANI susut 7,35 persen ke posisi Rp 252, dan saham YULE turun 7,28 persen ke posisi Rp 191.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya